- Harga emas melemah kemarin dalam volume perdagangan yang tipis, seiring meningkatnya harapan bahwa tingginya suku bunga akan mengimbangi pelemahan USD.
- Ketua Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, pekan lalu mengatakan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lagi tahun depan.
- Harga emas bisa kembali naik jika ada peningkatan aktivitas ekonomi di Cina.
Harga emas melemah kemarin dalam volume perdagangan yang tipis, seiring meningkatnya harapan bahwa tingginya suku bunga akan mengimbangi pelemahan USD.
Harga spot emas terpantau sempat turun hingga area $1,783.76 per troy ounce kemarin.
“Menjelang liburan pasar emas dan perak cenderung sepi. Pasar menanti isu fundamental yang lebih segar setelah serangkaian kenaikan suku bunga bank sentral,” kata Jim Wyckoff, analis senuor Kitco Metals.
Ketua Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, pekan lalu mengatakan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lagi tahun depan. Bank-bank sentral utama lain juga mengisyaratkan hal yang sama.
Wyckoff juga menambahkan bahwa harga bisa saja bergerak sideways cenderung naik hingga akhir tahun ini, dengan kemungkinan bargain hunting saat institusi besar dan manajer investasi mulai melakukan transaksi.
Permintaan dari Cina, yang juga adalah konsumen emas terbesar dunia, menurun karena wabah COVID-19, tetapi pemerintah Cina mengatakan mereka akan mulai mengambil langkah untuk menstabilkan ekonomi dan mengantisipasi dampak COVID-19.
“Harus ada peningkatan aktivitas ekonomi di Cina untuk melihat geliat di industri logam mulia,” kata Phillip Streible, kepala analis Blue Line Futures di Chicago.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda