- Emas menguat 1% seiring koreksi tajam yang terjadi pada USD meskupun Fed menaikkan suku bunga.
- Emas kembali menjadi favorit karena pasar khawatir AS akan terseret ke dalam jurang resesi.
Harga emas menguat 1% dalam perdagangan yang fluktuatif kemarin (Kamis, 16/6/2022) seiring koreksi tajam yang terjadi pada USD meskipun Federal Reserve (Fed) menaikkan suku bunga secara agresif. Indeks dolar melemah 1,6%.
Harga spot emas kemarin ditutup menguat 0,9% di area 1854.81 dolar per troy ounce.
“Emas saat ini mulai terlihat menarik karena perkiraaan ekonomi Amerika Serikat (AS) saat ini kurang menarik. Rally dolar diperkirakan sudah mencapai puncak dan pasar saat ini mencari safe-haven, emas terlihat cukup menarik,” kata Edward Moya dari Oanda.
Emas selama ini sering bergerak seiring dengan pasar modal dan obligasi, tetapi penguatannya kemarin terjadi meskipun terjadi aksi jual di Wall Street, dipicu oleh kekhawatiran resesi.
Inflasi dan ketidakpastian ekonomi biasanya mendukung penguatan harga emas, tetapi tingginya suku bunga bisa meredupkan pesona emas yang tidak ada suku bunga.
“Pesona emas bisa kembali meredup jika Fed berhasil mengatasi inflasi tanpa menyeret AS ke resesi,” kata Carsten Menke, kepala riset Julius Baer.
Persoalan melambungnya inflasi juga memicu bank-bank sentral lain untuk menaikkan suku bunga. Swiss National Bank kemarin secara mengejutkan menaikkan suku bunganya untuk yang pertama kalinya dalam 15 tahun, diikuti oleh Bank of England.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda