- Emas menguat karena naiknya permintaan akibat kekhawatiran inflasi yang kembali meningkat.
- Kenaikan suku bunga yang mengejutkan sebesar 50 basis point dari RBA turut memberikan tenaga bagi emas.
- ECB akan mengadakan rapat penentuan kebijakan moneter, diperkirakan masih akan bertahan di nol persen meskipun presiden ECB sempat mengisyaratkan kenaikan suku bunga.
Harga emas menguat kemarin (Selasa, 7/6/2022) setelah kekhawatiran inflasi yang meningkat memicu permintaan akan logam mulia tersebut. Di samping itu imbal balik Treasury juga menambah tenaga bagi penguatan emas.
Harga spot emas ditutup menguat 0,69% di area $1852.16 per troy ounce.
“Emas didukung oleh meningkatnya kekhawatiran inflasi, yang secara historis merupakan elemen bullish bagi logam mulia. Tetapi para trader emas cenderung membaca rapat bank sentral dan langkah kebijakan moneter sebagai pedang bermata dua,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Bursa saham global melemah seiring kenaikan suku bunga yang mengejutkan dari Reserve Bank of Australia (RBA) sebesear 50 basis point, yang menambah kekhawatiran akan inflasi. Selain itu European Central Bank (ECB) juga akan melakukan rapat kebijakan moneter besok. Meskipun Christine Lagarde, presiden ECB, sempat mengisyaratkan akan meninggalkan kebijakan suku bunga nol persen, namun pada pertemuan esok pasar memperkirakan ECB masih akan mempertahankan suku bunga di kisaran nol persen.
Meskipun emas dianggap sebagai salah satu alat untuk melawan inflasi, suku bunga yang tinggi bisa meredupkan daya tarik emas.
Para pelaku pasar akan fokus pada data inflasi Amerika Serikat yang akan diumumkan hari Jumat mendatang untuk mengintip langkah apa yang akan diambil Federal Reserve pada rapat Federal Open Market Committee pada tanggal 14-15 Juni mendatang.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda