- Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam tujuh bulan, menandakan pergeseran ke arah logam mulia dalam portofolio
- Kondisi perekonomian saat ini, ditambah dengan ekspektasi perubahan kebijakan oleh Federal Reserve, meningkatkan daya tarik emas
- Kenaikan harga emas juga didorong oleh meningkatnya permintaan selama musim pernikahan di India
Di tengah fluktuasi pasar dan melemahnya dolar AS, harga emas melonjak ke level tertinggi dalam tujuh bulan, menandakan pergeseran strategis ke arah logam mulia dalam portofolionya.
Kondisi perekonomian saat ini, ditambah dengan ekspektasi perubahan kebijakan oleh Federal Reserve, telah meningkatkan daya tarik emas. Dikenal karena kinerja historisnya selama masa inflasi, emas semakin dipandang sebagai aset yang sangat diperlukan untuk menjaga daya beli, terutama ketika suku bunga tetap rendah.
Kenaikan valuasi emas juga didorong oleh meningkatnya permintaan selama musim pernikahan di India, yang semakin memperkuat peran gandanya sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan aset safe-haven selama ketidakpastian ekonomi atau geopolitik.
Kenaikkan ini menggarisbawahi pentingnya diversifikasi portofolio investasi dengan aset seperti emas untuk mengelola risiko yang terkait dengan volatilitas pasar dan penurunan imbal hasil obligasi riil.
Investor sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk memasukkan emas ke dalam portofolionya, mulai dari kepemilikan fisik hingga dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) dan emas batangan.
Keputusan mengenai besarnya alokasi emas ditentukan oleh profil risiko individu dan tujuan keuangan. Peran logam mulia dalam memberikan imbal hasil yang disesuaikan dengan inflasi dan berkontribusi terhadap stabilitas portofolio menjadi semakin penting dalam lanskap perekonomian saat ini.