- Emas sempat menguat jelang pengumuman suku bunga oleh Fed, tetapi ditutup melemah setelah Fed mengumumkan kenaikan suku bunga
- Goldman Sachs mengatakan bahwa kenaikan harga emas hanya tertunda oleh lockdown di Cina, tetapi mereka tidak mengubah pandangan bullish untuk emas.
Harga emas sempat menguat menjeang Federal Reserve (Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga tetapi kembali terkoreksi setelah Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis point. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan tertajam yang pernah dilakukan Fed sejak tahun 1994.
Emas sempat menguat ke 1841.83 dolar per troy ounce sebelum ditutup di kisaran 1834.83 dolar per troy ounce.
Ketidakpastian terkait hasil keputusan FOMC sebelumnya membuat harga emas menguat, demikian menurut Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Meskipun emas masih dianggap sebagai alat anti inflasi, kenaikan suku bunga yang tinggi membuat biaya untuk menyimpan emas juga meningkat. Para pelaku pasar juga memperhatikan penurunan data penjualan eceran AS yang melemah di luar dugaan, serta harga bensin yang mencapai rekor tertinggi.
Sementara itu, Goldman Sachs mengatakan bahwa lockdown yang dilakukan di Cina dalam pandangan mereka hanya menunda kenaikan harga emas, tetapi tidak mengubah pandangan bahwa mereka masih menganggap harga emas masih bisa menguat.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda