- Harga emas sempat naik menuju $1.930 sebelum kembali tertekan mengarah $1.920-an
- Perekonomian AS masih cukup Tangguh ditengah konsekuensi dari kenaikan suku bunga The Fed.
- Pejabat the Fed Collins mengatakan pengetatan kebijakan lebih lanjut bukanlah hal yang mustahil.
Harga emas cenderung stabil, meskipun ada potensi penurunan lebih lanjut karena peringatan dari Federal Reserve mengenai kenaikan suku bunga yang berkepanjangan.
Penguatan US dolar dan tekanan imbal hasil juga berkontribusi terhadap situasi ini. Selama beberapa minggu terakhir, emas menunjukkan fluktuasi.
Federal Reserve baru-baru ini memberi isyarat bahwa suku bunga dapat naik lagi tahun ini dan mungkin turun lebih kecil dari perkiraan sebelumnya pada tahun 2023, mungkin tetap di atas 5%. Hal ini menyebabkan pelaku pasar lebih memilih dolar sebagai aset safe-haven, seiring dengan memburuknya kondisi ekonomi global.
Inflasi kembali meningkat di negara-negara besar karena kenaikan harga minyak, yang berpotensi menghambat pertumbuhan tahun ini. Di tengah keadaan ini dan meningkatnya kekhawatiran mengenai kemungkinan penutupan pemerintah AS, emas mendapat dukungan.
Sektor properti Tiongkok menghadapi krisis uang tunai yang telah berlangsung selama tiga tahun dan hanya menerima dukungan fiskal yang terbatas dari Beijing.
Minggu ini, perhatian akan terfokus pada data indeks manajer pembelian Tiongkok, yang dijadwalkan dirilis pada hari Jumat, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai aktivitas bisnis.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda