- Harga emas merosot lebih dari 2% kemarin karena rally tajam yang terjadi di USD.
- USD kembali mencetak level tertinggi baru dalam dua dekade.
- Emas kehilangan daya tarik seiring potensi kenaikan suku bunga agresif oleh bank-bank sentral terutama Fed.
Harga emas merosot lebih dari 2% kemarin (Selasa, 5/7/2022), tenggelam ke bawah area $1800 per ounce karena rally yang tajam pada USD.
Harga spot emas kemarin ditutup melemah 2,3% di $1765.38 per troy ounce, setelah sempat terpuruk di $1763.77 per troy ounce.
USD kemarin kembali mencetak level tertinggi dua dekade di 106.57 dan terpantau masih bertahan di area 106.24 hari ini pukul 09.01 WIB. USD menjadi lebih atraktif daripada emas karena menjanjikan imbal hasil yang lebih menarik seiring potensi kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve (Fed). “Ada alternatif yang lebih menarik daripada emas di tengah suasana kenaikan suku bunga,” kata Chris Gaffney dari TIAA Bank.
Emas memang dianggap sebagai alat untuk melindungi aset dari inflasi, tetapi tingginya suku bunga yang diterapkan Fed dalam upaya meredam inflasi membuat emas kehilangan daya tarik.
Pasar saat ini menantikan rangkuman dari rapat Fed di bulan Juni untuk mencari petunjuk-petunjuk baru terkait potensi kenaikan suku bunga di bulan-bulan mendatang.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda