- Harga emas masih tertahan di dekat area tertinggi tiga pekan, fokus pasar kembali ke potensi bunga Fed.
- Data penjualan eceran AS lebih baik daripada perkiraan, menyusul melambatnya data inflasi sehingga potensi bunga Fed masih belum jelas.
Harga emas masih tertahan di dekat area tertinggi tiga pekan, sementara fokus pasar beralih dari ketegangan di Polandia, kembali ke potensi kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Harga emas terpantau ditutup sedikit melemah di $1,774.22 per troy ounce kemarin (Rabu, 16/11/2022). Di hari Selasa, harga emas sempat melonjak setelah ada ledakan di dekat perbatasan Polandia-Ukraina yang awalnya dikhawatirkan berasal dari rudal Rusia, namun kemudian diperkirakan justru berasal dari senjata anti serangan udara Ukraina.
“Berita terkait ketegangan geopolitik hanya memberikan sedikit dampak bagi emas,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities. Ia menambahkan bahwa pasar kemungkinan akan sedikit tenang sebelum ada berita terbaru mengenai inflasi Amerika Serikat (AS).
Meredanya ketegangan tersebut juga diikuti oleh berkurangnya minat pasar terhadap dolar, tetapi pada gilirannya hal tersebut membuat emas menjadi lebih murah bagi para pelaku pasar yang tidak memiliki USD.
Pasar juga memperhatikan data penjualan eceran AS yang menunjukkan peningkatan melebihi perkiraan di bulan Oktober, sementara data yang diumumkan di hari Selasa justru memperlihatkan pelambatan inflasi yang untuk sementara ini masih dianggap oleh pasar sebagai tanda pelambatan kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed).
Ghali menambahkan, “Masih mungkin dalam waktu dekat kita akan melihat kenaikan harga emas, tetapi sepertinya tidak akan di atas $1,850 dan mungkin dari situ kita akan melihat pelemahan harga emas.”
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
