EMAS TERTEKAN KARENA PENGUATAN US DOLLAR

11 September 2023 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Harga emas tertekan minggu kemarin setelah membukukan kenaikan selama dua minggu berturut-turut.
  • Imbal hasil obligasi Treasury AS yang naik 4,25% menekan kembali XAU/USD.
  • Data inflasi dari AS dapat menjadi penggerak utama emas minggu ini

 Berita+Fundamental+Komoditi+Oil

Data makroekonomi yang dirilis AS minggu kemarin menunjukkan berkurangnya tekanan inflasi dan aktivitas ekonomi yang relatif sehat, pelaku pasar mulai menilai kembali kemungkinan Federal Reserve (Fed) menaikkan suku bunga kebijakannya sekali lagi sebelum akhir tahun.

Akibatnya, imbal hasil obligasi Treasury AS semakin tinggi dan Dolar AS terus mendapatkan permintaan, memaksa XAU/USD untuk tetap berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di awal minggu.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Data Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Agustus dari AS pada hari Rabu akan menjadi sorotan minggu ini. Secara bulanan, CPI diperkirakan naik 0,5%, sedangkan CPI Inti diperkirakan naik 0,2%. Pasar tidak memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga kebijakannya pada bulan September dan angka inflasi kemungkinan tidak akan mengubah pandangan tersebut.

Namun, CME Group FedWatch Tool menunjukkan bahwa investor masih melihat kemungkinan hampir 40% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lagi sebelum akhir tahun, baik pada bulan November atau Desember.

Reaksi pasar terhadap data CPI bisa jadi bersifat langsung. Data bulanan yang lebih kuat dari perkiraan dapat menarik spekulasi Fed yang hawkish dan membebani XAU/USD, sementara data yang lemah dapat berdampak sebaliknya pada tindakan pasangan ini dan membantu emas rebound.

Imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun naik selama empat bulan berturut-turut dan naik hampir 20% dari Mei hingga September. Sementara itu, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global semakin meningkat meskipun perekonomian AS terbukti lebih tangguh dibandingkan negara-negara besar lainnya.

Imbal hasil (yield) AS tenor 10-tahun mungkin mendekati batas atas jangka pendeknya jika pasar melihat kombinasi beragamnya rilis data makroekonomi AS, prospek kebijakan Fed yang hawkish, dan suasana pasar yang menghindari risiko secara keseluruhan dengan tanda-tanda yang mengarah ke penurunan ekonomi. Hal ini dapat menyebabkan pelaku pasar mencari perlindungan pada obligasi Treasury yang jatuh temponya lebih lama.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda