- Harga emas menghadapi aksi jual yang intens karena perkiraan akan ada satu kali kenaikan suku bunga lagi tahun ini.
- Kuatnya perekonomian AS akibat ketatnya pasar tenaga kerja dan kuatnya belanja konsumen telah mendukung sikap hawkish The Fed.
- Dolar AS kembali mencapai level tertingginya dalam enam bulan di dekat 106,80 di tengah risiko perlambatan global.
Harga emas kembali tertekan, setelah merosot ke level terendah dalam enam bulan pada sesi terakhir, karena kenaikan dolar AS dan imbal hasil Treasury terus memberikan tekanan pada emas.
Harga emas di pasar spot stabil di $1,874.29 per ounce, mendekati level terendah sejak 13 Maret yang dicetak pada hari Rabu.
US Dolar bertahan mendekati level tertinggi dalam 10 bulan terhadap mata uang utama lainnya, sementara imbal hasil (yield) Treasury naik ke level tertinggi dalam 16 tahun karena pelaku pasar berspekulasi bahwa ekonomi AS akan mengungguli pesaingnya dalam kondisi suku bunga yang lebih tinggi.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan, yang tidak menghasilkan bunga, dan mendukung dolar.
Harga emas telah merosot lebih dari 3% sepanjang bulan ini dan berada di jalur penurunan bulanan terburuk sejak Februari. Logam ini turun 1,4% pada hari Rabu yang merupakan penurunan harian terbesar sejak Juli.
Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari pada hari Rabu mengatakan mengatakan bahwa suku bunga telah dinaikkan cukup untuk mengembalikan inflasi ke target 2% di tengah banyak bukti kekuatan ekonomi yang sedang berlangsung.
Data menunjukkan pesanan barang-barang manufaktur AS yang tahan lama meningkat pada bulan Agustus dan belanja bisnis pada peralatan tampaknya mendapatkan kembali momentumnya.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
