- Emas mengalami penurunan minggu ketiga berturut-turut setelah reli di bulan Januari
- Harga emas sempat turun cetak level terendah satu bulan pada hari Jumat di tengah tekanan dari kenaikan imbal hasil jangka pendek serta sinyal kenaikkan suku bunga the Fed
- Minggu ini semua mata beralih ke rilis data inflasi AS yang bisa petunjuk arah pergerakan emas selanjutnya
Emas mengarah ke penurunan minggu ketiga berturut-turut setelah reli pada bulan Januari, yang merupakan awal terbaik tahun ini dalam lebih dari satu dekade. Dan sekarang semua mata beralih ke laporan inflasi AS minggu depan, dengan analis mengatakan itu bisa menjadi katalis besar berikutnya untuk logam mulia.
Setelah melonjak ke $1.975 per ons minggu lalu, emas berjangka Comex April sekarang diperdagangkan di $1.870,70 per ons, turun 5,3% dari puncak tersebut.
"Dolar berbalik arah, dan Fed tetap hawkish, yang membebani emas," kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Frank Cholly kepada Kitco News.
Sentimen bullish emas mulai berubah setelah laporan ketenagakerjaan yang kuat dari AS minggu lalu menunjukkan kenaikan pekerjaan sebesar 517.000 pada bulan Januari.
Ini diikuti oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang membenarkan kekhawatiran pasar bahwa jika ekonomi AS terus mengalami kenaikan, bank sentral akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi dari yang diantisipasi.
Pelaku pasar menunggu rilis data CPI AS pada 14 Februari. Sementara banyaknya kekhawatiran akan resesi global, reli yang kuat di pasar dunia menunjukkan optimisme kembali, yang dapat meringankan siklus kenaikan suku bunga Fed.
Indeks harga konsumen naik tipis 0,1% pada bulan Desember sementara data Selasa depan kemungkinan akan menunjukkan CPI naik 0,4% m/m, menurut untuk survei Reuters ekonom
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
