- EUR/USD pulih di tengah pelemahan greenback seiring imbal hasil obligasi AS yang lebih rendah.
- Anggota ECB memperkuat sikap kebijakan moneter dovish oleh bank sentral masih berpotensi memberikan tekanan bagi euro
- Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja greenback terhadap mata uang utama turun 0,12% ke kisaran 95,79
Euro memangkas beberapa penurunan mingguan, naik 0,04%, diperdagangkan di 1,1320 selama awal sesi asia pada waktu berita ini dimuat.
Mata uang bersama pulih beberapa kekuatan setelah merosot ke level terendah baru tahun ini di sekitar 1,1263, terutama didorong oleh penguatan dolar AS karena catatan benchmark T-bond AS naik mendekati 1,65%.
Sementara itu, dolar AS tampaknya terpengaruh oleh penurunan imbal hasil. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,12%, turun ke 95,79, melemah dari tertinggi 16-bulan, di dekat angka 96,00.
Pelemahan dolar AS terjadi meskipun Federal Reserve memperketat kebijakan moneternya. Selanjutnya, pasar uang berjangka telah sepenuhnya memperhitungkan kenaikan suku bunga pada Juli 2022 dan meningkatkan kemungkinan penyesuaian lain terhadap suku bunga AS pada akhir 2022.
Dari segi data, di Zona Euro, inflasi untuk Oktober naik 4,1% secara tahunan, sesuai dengan ekspektasi. Pembacaan bulan ke bulan, yang secara signifikan menggerakkan pasangan, datang di 0,8%, juga sesuai dengan perkiraan, meskipun gagal memicu reaksi apa pun di EUR/USD.
Di AS, data ekonomi menampilkan data perumahan. Izin Bangunan untuk Oktober naik menjadi 1,65 juta, lebih tinggi dari 1,638 juta yang diperkirakan oleh para analis. Sebaliknya, Housing Starts untuk periode yang sama memperlambat lajunya menjadi 1,52 juta, lebih rendah dari perkiraan 1,576 juta.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
