- Harga emas menguat seiring pelemahan dolar karena data pertumbuhan pekerja swasta lebih rendah daripada perkiraan.
- Harga emas menyentuh level tertinggi mingguan di 1873.90 dolar per troy ounce pagi ini.
- Pasar akan mencermati data US non-farm payrolls nanti malam, diperkirakan akan memperlihatkan pertumbuhan yang tinggi di bulan Mei.
Harga emas menguat lebih dari 1,3% kemarin (Kamis, 2/6/2022) karena pelemahan dolar menyusul data yang memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah pekerja swasta di Amerika Serikat (AS) bulan lalu hanya di bawah perkiraan.
Harga spot emas sempat menyentuh $1873.90 pukul 07.33 WiB tadi, yang sekaligus menjadi harga tertinggi pekan ini.
Indeks dolar melemah 0,7%, tergelincir dari angka tertinggi satu pekan yang disentuh Rabu (1/6/2022). “Data tenaga kerja benar-benar menimbulkan kekhawatiran resesi yang telah beredar di pasar dan itu mendukung penguatan emas. Sebagian pelaku pasar dan trader mulai mempertanyakan apakah Federal Reserve akan benar-benar se-hawkish yang diperkirakan,” kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Data ADP National Employment Report memperlihatkan bahwa penambahan pekerja di sektor swasta bulan lalu hanya meningkat sebesar 128.000 saja, lebih rendah dari perkiraan yaitu 300.000.
Laporan klaim pengangguran mingguan tercatat turun dan kebutuhan untuk pekerja juga masih tinggi. Federal Reserve (Fed) memang berusaha untuk meredam permintaan untuk pekerja karena mereka berusaha untuk meredan inflasi yang melambung tinggi. Di saat yang sama mereka tidak mau menyebabkan langkah itu menimbulkan tingkat pengangguran yang terlalu tinggi.
Para pelaku pasar akan mencermati data US non-farm payrolls hari ini, yang diperkirakan akan memperlihatkan pertumbuhan jumpah pekerja yang tinggi di bulan Mei.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
