- Setelah jatuh sampai kisaran $1.920, Emas mendapatkan kembali daya tariknya
- Penguatan Dolar AS dan kenaikan imbal hasil AS menahan kenaikkan harga emas lebih lanjut
- Para pengambil kebijakan The Fed melihat suku bunga bisa ditahan karena imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi.
Harga emas naik karena ketegangan di Timur Tengah mendukung permintaan safe-haven untuk logam tersebut, sementara pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell akhir pekan ini akan diperhatikan untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga.
Emas di pasar spot naik 0,3% menjadi $1,925.29 per ounce pada pukul 11:30 pagi ET, dan emas berjangka AS naik 0,1% menjadi $1,937.80.
Konflik di Gaza terus menarik aliran emas, sampai ada gencatan senjata atau deeskalasi konflik, emas akan berada di atas kisaran $1.900, kata Everett Millman, kepala analis pasar di Gainesville Coins.
Presiden AS Joe Biden akan melakukan kunjungan penting ke Israel pada hari Rabu ketika krisis kemanusiaan di Gaza memburuk.
Emas, yang sering digunakan sebagai investasi aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, sejauh ini telah meningkat lebih dari 4% di bulan Oktober seiring dengan meningkatnya konflik Timur Tengah.
Investor juga menantikan pidato Powell pada hari Kamis yang dapat memberikan lebih banyak pencerahan mengenai jalur kebijakan moneter bank sentral AS setelah retorika dovish baru-baru ini dari beberapa pejabat Fed.
Jika ada petunjuk bahwa The Fed akan mencapai akhir siklus kenaikan suku bunga, hal ini akan berdampak baik bagi emas, bahkan jika kita tidak segera melakukan penurunan suku bunga, Millman menambahkan.
Pasar memperkirakan sekitar 67% kemungkinan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan kebijakan mereka bulan depan, menurut alat CME FedWatch.
Penjualan ritel AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan September, menunjukkan perekonomian mengakhiri kuartal ketiga dengan catatan yang kuat.
