- Harga minyak naik ke level tertinggi baru tiga bulan karena pengaruh pasokan yang lebih ketat
- Kebijakan oleh otoritas China untuk menopang ekonomi terbesar kedua di dunia mengangkat sentimen pasar
- Pelaku pasar saat ini memberikan fokus pada pertemuan the Fed untuk melihat kebijakan suku bunga the Fed kedepan
Harga minyak mentah naik ke level tertinggi baru tiga bulan karena tanda-tanda pasokan yang lebih ketat dan janji otoritas China untuk menopang ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengangkat sentimen.
Brent berjangka naik 31 sen menjadi $83,05 per barel, setelah mencapai $83,30 sebelumnya, tertinggi sejak 19 April.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 35 sen menjadi $79,09. Kontrak sebelumnya naik menjadi $79,34 per barel, tertinggi sejak 19 April.
Benchmark minyak mentah telah meraih empat kenaikan mingguan berturut-turut, dengan pasokan diperkirakan akan mengetat karena penurunan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya.
Pedagang melihat pasokan yang terbatas, dengan spread enam bulan mendekati level tertinggi dua setengah bulan.
Di China, konsumen minyak terbesar kedua di dunia, para pemimpin berjanji untuk meningkatkan dukungan kebijakan ekonomi.
Tapi tetap saja, beberapa data ekonomi membatasi kenaikkan. Di zona euro, aktivitas bisnis menyusut lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli, sebuah survei menunjukkan.
Di Amerika Serikat, aktivitas bisnis melambat ke level terendah lima bulan di bulan Juli, sebuah survei yang diawasi ketat menunjukkan, tetapi penurunan harga input dan perekrutan yang lebih lambat menunjukkan bahwa Federal Reserve dapat membuat kemajuan dalam upayanya untuk mengurangi inflasi. Pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga 25 basis poin dari Fed dan Bank Sentral Eropa minggu ini.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
