HARGA MINYAK MENTAH TURUN TERENDAH 2 MINGGU

17 August 2023 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Harga minyak mentah diperdagangkan di wilayah negatif untuk hari keempat berturut-turut.
  • Persediaan minyak mentah turun hampir 6 juta barel minggu lalu.
  • Kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China dan krisis properti tetap menjadi fokus pasar saat ini.

 Berita+Fundamental+Komoditi+Oil

Minyak mentah AS, diperdagangkan melemah dikisaran $78,60. Harga minyak diperdagangkan di wilayah negatif untuk hari keempat berturut-turut di tengah kemungkinan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve (Fed) dan kekuatiran ekonomi China.

Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah turun hampir 6 juta barel dalam pekan yang berakhir 11 Agustus, di atas perkiraan kontraksi 2,3 juta barel. Sementara itu, produksi minyak mentah mencapai puncaknya sejak wabah virus corona menghancurkan permintaan minyak.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menekankan bahwa inflasi tetap tinggi yang tidak dapat diterima. Pejabat Fed melihat risiko inflasi yang signifikan, dan mungkin perlu tambahan pengetatan kebijakan moneter untuk membawa inflasi ke target jangka panjang.

Sikap hawkish pejabat Fed membatasi kenaikan harga WTI. Perlu dicatat bahwa suku bunga yang lebih tinggi menaikkan biaya pinjaman, yang dapat memperlambat ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

Selain itu, kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi dan krisis properti di China tetap menjadi fokus. Indeks Harga Rumah China untuk bulan Juli turun menjadi -0,1% dibandingkan 0% sebelumnya. Data tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan krisis properti di China, terutama karena pengembang besar Country Garden Holdings berjuang untuk memenuhi kewajiban utangnya.

Sementara itu, Penjualan Ritel China untuk bulan Juli mencapai 2,5% YoY dibandingkan dengan ekspektasi 4,8% dan 3,1% sebelumnya, sementara Produksi Industri negara tersebut turun menjadi 3,7% YoY dibandingkan ekspektasi 4,5% dan 4,1% sebelumnya. Lebih banyak bukti kemerosotan ekonomi China mungkin menyeret emas hitam lebih rendah.

Selanjutnya, pelaku pasar akan mengalihkan fokus mereka ke data Klaim Pengangguran Awal mingguan AS untuk pekan yang berakhir 11 Agustus dan Survei Manufaktur Fed Philadelphia untuk Agustus, yang akan dirilis nanti di sesi Amerika. Juga, berita utama seputar ekonomi China yang lesu tetap menjadi sorotan.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda