Harga Minyak Naik Ditengah Ekpektasi Kekurangan Pasokan Akibat Embargo Rusia

HARGA MINYAK NAIK DITENGAH EKPEKTASI KEKURANGAN PASOKAN AKIBAT EMBARGO RUSIA

24 October 2022 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Harga minyak kembali naik di atas 84 USD per barrel
  • Kenaikan ini ditopang harapan kenaikan minyak China dan pelemahan dollar AS
  • Gangguan pasokan minyak diperkirakan terjadi saat larangan Uni Eropa atas impor minyak Rusia berlaku pada 5 Desember mendatang
  • Sentimen hawkish the Fed masih bertahan hingga saat ini

Berita+Fundamental+Komoditi+Oil

Harga minyak kembali naik ke atas 84 USD per barrel. Harga sempat naik ke 85.80 namun tertahan dan kembali ke 84.79.

Penguatan harga minyak ditopang oleh harapan kenaikan permintaan minyak China. Selain itu terjadi pelemahan dollar AS yang menutupi kekhawatiran ekonomi global.

Namun, minyak mentah mendapatkan dukungan dari larangan Uni Eropa terhadap minyak rusia. Selain itu, kesepakatan OPEC+ yang menyetujui pengurangan produksi sebesar 2 juta barrel per hari juga membuat para pelaku pasar khawatir mengenai pasokan minyak kedepannya.

Respon merespon keras terhadap kesepakatan OPEC+ tersebut dan mengatakan bahwa jika upaya tersebut termasuk tindakan politik yang menciderai hubungan diplomatik antara AS dan Arab Saudi. Namun, Menteri Energi Arab Saudi mengatakan bahwa kelompok produsen minyak tersebut tidak ada maksud politik melainkan murni ekonomi yang berupaya memastikan harga minyak stabil dan menahan laju penurunan harga.

Gangguan pasokan minyak global diperkirakan akan terjadi ketika larangan Uni Eropa atas impor minyak Rusia berlaku pada 5 Desember mendatang. Kelompok ini juga berencana memblokir impor produk minyak Rusia pada bulan Februari 2023.

Disisi lain, sentimen hawkish the Fed masih terus bertahan hingga saat ini. Untuk melawan inflasi, The Fed sudah berusaha memperlambat ekonomi dan terus menaikkan suku bunga jangka pendekanya. Komentar ini disampaikan oleh Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker pada hari kamis lalu.

Sentimen pengurangan kecepatan dan ukuran kenaikan suku bunga sedang dibangun di dalam the Fed saat ini. Perlambatan kenaikan suku bunga the Fed dapat mengurangi kekuatan dollar AS saat ini yang terus menekan harga komoditas termasuk minyak.

Meski demikian, pelaku pasar tetap optimis terhadap kenaikan suku bunga the Fed 75 basis poin pada awal November mendatang. Pembacaan CME Fedwatch tool masih menunjukkan peluang di atas 90% untuk kenaikan suku bunga 75 bps pada pertemuan FOMC mendatang.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda

Buka Akun Demo Trading Forex