- Harga minyak naik tipis karena prospek pengetatan pasokan karena pengurangan produksi OPEC+
- Dimulainya kembali pembelian AS untuk mengisi cadangan melebihi kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar
- Pekan lalu, harga minyak turun empat minggu berturut-turut, penurunan mingguan terpanjang sejak September 2022
Harga minyak naik tipis karena prospek pengetatan pasokan ditengah pengurangan produksi OPEC+ dan dimulainya kembali pembelian AS untuk cadangan melebihi kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar.
Minyak mentah Brent berjangka naik 36 sen atau 0,5% menjadi $74,53 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di $70,41 per barel, naik 37 sen atau 0,5%.
Pekan lalu, kedua tolok ukur turun untuk minggu keempat berturut-turut, penurunan mingguan terpanjang sejak September 2022, karena kekhawatiran Amerika Serikat dapat memasuki resesi di tengah risiko default bersejarah pada awal Juni.
Namun, pasokan minyak mentah global dapat mengetat di paruh kedua karena OPEC+ melakukan pengurangan produksi tambahan yang mengurangi volume minyak mentah yang suram.
Kelompok tersebut mengumumkan pada bulan April bahwa beberapa anggota akan memangkas produksi lebih lanjut sekitar 1,16 juta barel per hari (bpd), sehingga total volume pemotongan menjadi 3,66 juta bpd, menurut perhitungan Reuters.
Namun, Irak memperkirakan OPEC+ tidak akan melakukan pemotongan produksi minyak lebih lanjut pada pertemuan berikutnya pada 4 Juni, kata menteri perminyakannya, Hayan Abdel-Ghani.
Sementara itu, aliran minyak mentah Irak utara ke pelabuhan Ceyhan Turki belum dilanjutkan menyusul permintaan Baghdad untuk memulai kembali pekan lalu, kata sumber industri pada Senin, membantu menjaga pasokan global tetap ketat.
AS dapat mulai membeli kembali minyak untuk Cadangan Minyak Strategis (SPR) setelah menyelesaikan penjualan yang diamanatkan kongres pada bulan Juni, kata Menteri Energi Jennifer Granholm kepada anggota parlemen pada hari Kamis.
Sementara itu, para pemimpin Kelompok Tujuh negara dapat mengumumkan langkah-langkah baru pada pertemuan 19-21 Mei mereka yang menargetkan negara ketiga yang menghindari sanksi terhadap Rusia atas perangnya di Ukraina, kata pejabat yang mengetahui langsung diskusi tersebut.
Pengetatan sanksi juga akan melemahkan produksi energi Rusia di masa depan dan menekan perdagangan yang mendukung militer Rusia.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
