- Harga minyak turun pada hari Senin karena force majeure di ladang minyak terbesar Libya dicabut, pemogokan Norwegia yang mempengaruhi produksi berakhir
- Selain itu Produsen AS mulai memulihkan produksi setelah Badai Delta juga membuat harga minyak terkoreksi.
- Goldman Sachs, sementara itu, mengatakan bahwa hasil pemilihan presiden AS tidak akan memengaruhi prospek minyak dan gas alam yang bullish dan bahwa kemenangan Demokrat yang luar biasa dapat menjadi katalisator positif untuk sektor-sektor ini.
Harga minyak turun pada hari Senin karena force majeure di ladang minyak terbesar Libya dicabut, pemogokan Norwegia yang mempengaruhi produksi berakhir dan produsen AS mulai memulihkan produksi setelah Badai Delta.
Produksi di Libya, anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), diperkirakan akan naik menjadi 355.000 barel per hari (bph) setelah keadaan kahar di ladang minyak Sharara dicabut pada hari Minggu.
Peningkatan produksi Libya akan menjadi tantangan bagi OPEC + - kelompok yang terdiri dari OPEC dan sekutunya termasuk Rusia - dan upayanya untuk mengekang pasokan untuk mendukung harga.
Harga bulan depan untuk kedua kontrak naik lebih dari 9% minggu lalu dalam kenaikan mingguan terbesar untuk Brent sejak Juni. Tetapi keduanya jatuh pada hari Jumat setelah perusahaan minyak Norwegia mencapai kesepakatan dengan pejabat serikat pekerja untuk mengakhiri pemogokan yang mengancam akan memangkas produksi minyak dan gas negara itu hampir 25%.
Delta Badai, yang menimbulkan pukulan terbesar dalam 15 tahun terhadap produksi energi di Teluk Meksiko AS, diturunkan menjadi siklon pasca-tropis pada akhir pekan.
Para pekerja kembali ke platform produksi pada hari Minggu dan perusahaan minyak Perancis Total TOTF.PA bekerja untuk memulai kembali 225.500 barel per hari kilang Port Arthur di Texas.
Harga juga tertekan oleh lonjakan kasus COVID-19 baru, yang telah meningkatkan momok lockdown.
Infeksi mencapai rekor tertinggi di Midwest AS. Di Eropa, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah baru pada hari Senin dan Italia sedang mempersiapkan pembatasan nasional baru.
"Dengan pembatasan baru, kami mungkin melihat revisi perkiraan permintaan minyak negatif terkait dari pengamat pasar," kata kepala pasar minyak Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen.
Goldman Sachs, sementara itu, mengatakan bahwa hasil pemilihan presiden AS tidak akan memengaruhi prospek minyak dan gas alam yang bullish dan bahwa kemenangan Demokrat yang luar biasa dapat menjadi katalisator positif untuk sektor-sektor ini
Raih peluang maksimal dengan trading toolbox!
Miliki berbagai macam cara dan metode untuk menaklukan market menggunakan robot, signal, CTO, market insights serta fitur unggulan lainnya yang telah teruji dan terbukti performanya. Miliki trading toolbox (QuickPro App) sekarang juga!