Minyak Memperpanjang Kenaikan Pasca Pemotongan OPEC+
Daftar Super Cepat Pakai QuickPro Apps-
Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia

MINYAK MEMPERPANJANG KENAIKAN PASCA PEMOTONGAN OPEC+

05 April 2023 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Harga minyak naik setelah rencana OPEC+ untuk memangkas lebih banyak produksi yang mengguncang pasar
  • Perhatian pelaku pasar terhadap tren permintaan dan dampaknya terhadap ekonomi global
  • Berita tersebut menambah kekhawatiran tentang biaya yang lebih tinggi untuk bisnis dan konsumen, meningkatkan kekhawatiran akan inflasi

 Berita+Fundamental+Komoditi+Oil

Harga minyak melanjutkan kenaikkannya setelah rencana OPEC+ untuk memangkas lebih banyak produksi mengguncang pasar pada hari sebelumnya dan mengalihkan perhatian pasar ke tren permintaan dan dampak harga yang lebih tinggi pada ekonomi global.

Minyak mentah Brent berjangka naik 64 sen, atau 0,8%, menjadi $85,57 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS diperdagangkan pada $81,23 per barel, naik 81 sen, atau 1%.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Harga Oil melonjak tajam setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, mengguncang pasar dengan pengumuman pengurangan produksi sukarela sebesar 1,66 juta barel per hari (bpd) dari Mei hingga akhir tahun 2023.

Janji terbaru membawa total volume pemotongan oleh OPEC+ menjadi 3,66 juta barel per hari, termasuk pemotongan 2 juta barel Oktober lalu, setara dengan sekitar 3,7% dari permintaan global.

Pembatasan produksi OPEC+ membuat banyak analis menaikkan perkiraan harga minyak Brent mereka menjadi sekitar $100 per barel pada akhir tahun. Goldman Sachs menaikkan perkiraannya untuk Brent menjadi $95 per barel pada akhir tahun ini, dan menjadi $100 untuk tahun 2024.

Berita itu menambah kekhawatiran tentang biaya yang lebih tinggi untuk bisnis dan konsumen, meningkatkan kekhawatiran pukulan inflasi terhadap ekonomi dunia dari kenaikan harga minyak akan menghasilkan kenaikan suku bunga lebih banyak.

Pengamat pasar telah mencoba untuk mengukur berapa lama lagi Federal Reserve AS mungkin perlu terus menaikkan suku bunga untuk mendinginkan inflasi, dan apakah ekonomi AS mungkin menuju resesi.

 

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda