- Minyak mentah menguat karena pasar lagi-lagi khawatir akan kekurangan pasokan.
- Sanksi Uni Eropa atas Rusia dikhawatirkan akan menurunkan produksi Rusia dan menekan pasokan minyak.
- Tarik menarik isu kekurangan pasokan dan kekhawatiran resesi akan terus mempengaruhi fluktuasi pasar.
Harga minyak mentah menguat 1% di awal perdagangan hari ini, merangkak naik dari pelemahan yang terjadi pekan lalu karena fokus pasar kembali lagi ke persoalan kekurangan pasokan dan produk bahan bakar, kendati kekhawatiran akan resesi juga menghantam permintaan.
Minyak mentah US West Texas Intermediate (WTI) naik ke kisaran 110.47 dolar per barel pada pukul 09.00 WIB tadi, atau menguat sekitar 1,8%. WTI sempat melemah sebesar 9,2% pekan lalu.
Kekhawatiran akan kekurangan pasokan kembali mengangkat harga pasar, seiring sanksi Barat atas Rusia yang menimbulkan pertanyaan apakah produksi minyak Rusia akan jatuh karena sanksi tersebut.
“Pasar masih waspada akan disrupsi yang terjadi pada minyak Rusia karena sanksi yang dijatuhkan Eropa,” tulis analis ANZ Research dalam sebuah catatan.
Tarik menarik antara isu kekurangan pasokan dan ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global karena naiknya inflasi serta suku bunga juga akan mempengaruhi pasar. Menurut Justin Smirk, ekonom senior Westpac, ketegangan akibat dua isu tersebut akan terus kita lihat di sepanjang tahun ini. Ia juga mengatakan bahwa masih belum jelas seberapa besar risiko yang akan muncul karena turunnya permintaan, karena ekonomi global masih berusaha pulih dari hantaman CoViD. “Ada kekhawatiran resesi, tapi kita belum sampai di tahap itu. Kita masih akan mengalami pemulihan,” kata Smirk.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
