- Harga minyak mentah naik kemarin (Selasa, 1/11/2022) seiring koreksi USD dan optimisme Cina akan kembali beraktivitas setelah pembatasan terkait Covid.
- WTI ditutup menguat di akhir Oktober, yang merupakan penguatan bulanan pertama sejak Mei.
Harga minyak mentah naik kemarin, salah satunya dilatarbelakangi optimisme bahwa Cina, yang merupakan konsumen minyak terbesar ke-2 di dunia, akan kembali beraktivitas setelah pembatasan yang mereka terapkan terkait Covid.
Harga minyak mentah jenis WTI (West Texas Intermediate) naik sebesar 2% ke area $89.57 per barel terpantau hari ini pukul 10.01 WIB, setelah melemah 1,6% di hari Senin (31/10/2022). Penguatan ini juga dilatarbelakangi oleh kesepakatan OPEC+ untuk memangkas produksi sebesar dua juta barel per hari.
Topik yang berkembang di media sosial, meskipun belum bisa diverifikasi kebenarannya, dan tweet dari ekonom terkenal Hao Hong, mengatakan bahwa “Komite Pembukaan Kembali” telah dibentuk oleh anggota politburo Wang Huning. Tujuannya untuk melonggarkan aturan pembatasan terkait Covid di bulan Maret 2023. Bursa saham Hong Kong dan Cina menguat berkat rumor tersebut.
Namun menteri luar negeri Cina, menyusul rumor tersebut, mengatakan bahwa ia tidak mengetahui situasi tersebut.
Menurut Tamas Varga dari PVM, kenaikan permintaan minyak bisa saja mendorong harga minyak mentah kembali ke atas $100 per barel. Sementara itu sekjen OPEC, Haitham Al Ghais, kemarin mengatakan bahwa lambannya investasi minyak bisa diikuti oleh krisis energi di masa mendatang.
OPEC menaikkan perkiraan untuk permintaan minyak mentah untuk jangka menengah dan panjang dan mengatakan bahwa dibutuhkan investasi sebesar 12,1 triliun dolar untuk memenuhi permintaan tersebut.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda