Minyak Mentah Naik di Tengah Putusnya Jalur Pipa Keystone dan Ancaman Putin

MINYAK MENTAH NAIK DI TENGAH PUTUSNYA JALUR PIPA KEYSTONE DAN ANCAMAN PUTIN

13 December 2022 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Harga minyak mentah ditutup menguat kemarin karena isu kekurangan pasokan, menyusul jalur pipa ke Amerika Serikat (AS) ditutups setelah mengalami kebocoran.
  • Vladimir Putin mengancam akan memangkas produksi dan tidak akan menjual minyak ke negara yang menerapkan kebijakan membatasi harga minyak Rusia.

Berita+Fundamental+Komoditi+Oil

Harga minyak mentah ditutup menguat kemarin karena isu kekurangan pasokan, menyusul jalur pipa ke Amerika Serikat (AS) ditutup dan Rusia mengancam akan mengurangi produksi meskipun jika Cina memperlonggar aturan pembatasan COVID-19.

WTI ditutup menguat 3% kemarin di angka $73.37 per barel, setelah pekan lalu sempat jatuh ke level terendah sejak Desember 2021 karena pasar mengkhawatirkan penurunan permintaan akibat ancama resesi global.

Kemungkinan berlanjutnya pemutusan pasokan dari TC Energy Corp untuk jalur Kanada ke AS melalui jalur pipa Keystone juga turut menyebabkan kenaikan harga minyak.

“Perbaikan jalur pipa Keystone bisa memakan waktu lebih lama daripada perkiraan dan bisa mempengaruhi persediaan di Cushing,” kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.

Pasar mengkhawatirkan lamanya perbaikan dan pembersihan jalur pipa Keystone setelah terjadi kebocoran yang mengakibatkan terbuangnya 14.000 barel minyak pekan lalu, yang merupakan insiden kebocoran terbesar sejak dalam hampir satu dekade terakhir.

TC Energy menutup jalur pipa tersebut setelah kebocoran terdeteksi Rabu lalu di Kansas. Perusahaan tersebut memberitahu otoritas di Washington County, Kansas, bahwa mereka belum mengetahui penyebab kebocoran dan waktu yang dibutuhkan untuk memperbaikinya.

Sementara itu tujuh analis dalam polling Reuters memperkirakan bahwa persediaan minyak mentah AS akan turun sebesar sekitar 3,9 juta barel di pekan ini.

Sementara itu presiden Rusia, Vladimir Putin, Jumat lalu mengatakan bahwa Rusia bisa jadi akan memangkas produksi dan tidak akan menjual minyak ke negara yang menerapkan kebijakan “bodoh” membatasi harga minyak Rusia. Di tempat terpisah, Menteri energi Arab Saudi mengatakan di hari Minggu lalu bahwa pembatasan harga tersebut masih belum memberikan hasil yang jelas.

“Embargo Uni Eropa atas minyak Rusia kemungkinan akan menambah risiko kenaikan harga energi untuk beberapa bulan mendatang. Tetapi ketidakpastian pasokan diperkirakan akan berakhir di musim semi tahun 2023, setelah embargo atas produk minyak tersebut berakhir,” demikian menurut analisis dari Deutsche Bank.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda

Buka Akun Demo Trading Forex