Minyak Mentah Rebound, Meningkatnya Konflik Timur Tengah

MINYAK MENTAH REBOUND, MENINGKATNYA KONFLIK TIMUR TENGAH

30 October 2023 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • WTI naik karena pasar bereaksi terhadap perluasan operasi darat Israel dalam konflik Gaza yang sedang berlangsung.
  • Kemajuan yang dilaporkan dalam perundingan gencatan senjata tampaknya hanya berdampak kecil.
  • Minyak Mentah akan tetap rentan terhadap risiko kenaikan karena ketegangan geopolitik yang membebani pasar.

 Berita+Fundamental+Komoditi+Oil

Harga minyak naik sekitar 3% ke level tertinggi satu minggu akhir minggu kemarin di tengah kekhawatiran bahwa ketegangan di Israel dan Gaza dapat menyebar menjadi konflik yang lebih luas yang dapat mengganggu pasokan minyak mentah global.

Brent berjangka naik $2,25, atau 2,6%, menjadi $90,18 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik $2,14, atau 2,6%, menjadi $85,35.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Harga minyak Brent dibandingkan WTI berada di jalur tertinggi sejak bulan Juli, menjadikannya lebih menarik bagi perusahaan-perusahaan energi untuk mengirim kapal ke AS untuk mengambil minyak mentah untuk diekspor.

Di awal sesi, harga minyak melonjak lebih dari $2 per barel setelah militer AS menyerang sasaran Iran di Suriah. Harga sempat berubah menjadi negatif karena pasar mencerna berbagai laporan mengenai pembicaraan mediasi dengan kelompok militan Hamas dan Israel yang dipimpin oleh Qatar dalam koordinasi dengan AS.

Seorang pejabat Hamas mengkondisikan pembebasan sandera di Gaza berdasarkan gencatan senjata dalam pemboman Israel terhadap daerah kantong Palestina, yang diluncurkan setelah serangan Hamas yang mematikan di Israel selatan hampir tiga minggu lalu.

Peningkatan pasukan darat gabungan Israel dan serangan udara terhadap “sasaran bawah tanah” terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengancam bahwa AS “tidak akan terhindar dari serangan ini” jika Israel terus melakukan eskalasi terhadap Hamas. Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian melontarkan pernyataan gerah itu saat berada di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis.