Minyak Mentah Terkoreksi Setelah Kebijakan the Fed

MINYAK MENTAH TERKOREKSI SETELAH KEBIJAKAN THE FED

27 July 2023 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Harga minyak terkoreksi setelah persediaan AS yang turun lebih rendah dari perkiraan
  • Sikap hawkish Federal Reserve dengan kenaikan suku bunga seperempat poin ikut menekan harga minyak mentah
  • Powell menyatakan The Fed akan mempertahankan kebijakan moneter yang ketat selama diperlukan

 Berita+Fundamental+Komoditi+Oil

Harga minyak terkoreksi dari kenaikkan sesi sebelumnya setelah persediaan minyak mentah AS yang turun minggu lalu.

Dimulainya kembali sikap hawkish Federal Reserve dengan kenaikan suku bunga seperempat poin juga menekan harga minyak mentah.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

West Texas Intermediate, atau WTI, yang berbasis di New York, untuk pengiriman September turun 85 sen, atau 1,1%, menjadi $78,78 per barel. Di sesi sebelumnya, minyak mentah AS mencapai level tertinggi tiga bulan di $79,90. Bahkan dengan penurunan hari Rabu, WTI naik lebih dari 2% untuk minggu ini dan siap untuk mengakhiri Juli naik hampir 12%.

Brent yang berbasis di London untuk pengiriman Oktober turun 72 sen, atau 0,9%, menjadi $82,92 per barel setelah melonjak ke level tertinggi April di $83,88 pada hari Selasa. Patokan minyak mentah global naik 1,7% pada minggu ini dan sekitar 10% pada bulan ini.

Pembalikan harga minyak mentah terjadi setelah data pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun hanya seperempat dari level yang diharapkan minggu lalu meskipun suntikan pasokan dari cadangan nasional diakhiri.

Persediaan minyak mentah AS turun 0,6 juta barel selama pekan yang berakhir 21 Juli, dibandingkan perkiraan penurunan 2,348 juta barel oleh analis industri yang disurvei oleh media lokal. Dalam seminggu hingga 14 Juli, stok minyak mentah turun 0,708 juta barel setelah naik 5,946 juta pada minggu sebelumnya terbesar dalam sebulan.

The Fed, sementara itu, mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin, melanjutkan pengetatan moneter yang dimulai 18 bulan lalu, setelah jeda pada bulan Juni.

Jerome Powell, ketua bank sentral, juga mengatakan pada konferensi pers bahwa Fed akan mempertahankan kebijakan moneter yang ketat selama diperlukan untuk membawa inflasi ke target jangka panjangnya 2% per tahun.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda