Berdasarkan kesepakatan OPEC+, anggota telah berkomitmen untuk membuat potongan tambahan dalam produksi minyak untuk mencegah kembali kelebihan pasokan. Secara spesifik, mereka sepakat untuk membuat potongan tambahan sebesar 1 juta barel per hari (b/d). Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap penurunan harga minyak mentah dan pasokan berlebih yang diperkirakan di masa depan.
Kelompok OPEC+, yang terdiri dari anggota OPEC dan negara-negara produsen minyak lainnya, memainkan peran penting dalam mengatur harga minyak global. Pada tahun 2022, mereka bersatu untuk menghasilkan sekitar 59% dari total produksi minyak global, yaitu sekitar 48 juta b/d. Rapat dan target produksi yang disinkronkan oleh grup ini telah secara historis mempengaruhi keseimbangan pasar minyak global dan harga minyak.
Untuk menstabilkan harga minyak setelah pandemi COVID-19, yang sangat mengurangi permintaan dan menyebabkan penurunan harga minyak, anggota OPEC+ sebelumnya sepakat untuk memotong produksi minyak sebesar 1,2 juta b/d hingga akhir 2023. Ini berarti bahwa target produksi akan lebih rendah sebesar 3,66 juta b/d setiap bulannya dibandingkan dengan level produksi aktual Agustus 2022 hingga akhir 2023.
Namun, konflik terbaru, seperti situasi di Ukraina dan Timur Tengah, telah menyebabkan perubahan tak terduga dalam produksi minyak. Misalnya, karena konflik di Ukraina, Rusia, yang menghasilkan sebagian besar minyak di dunia, telah meningkatkan ekspornya di luar level yang direncanakan untuk Februari, yang berpotensi merusak komitmen mereka di bawah kesepakatan OPEC+.
Prediksi: STRONG OIL
Perkiraan range pergerakan CLSK: 75.05-78.95