- Harga minyak naik sekitar 1%, dan diperdagangkan dikisaran tertinggi dua minggu
- Pelaku pasar khawatir tentang pasokan yang ketat dan US dolar yang lebih lemah terhadap mata uang utama mendukung naiknya harga minyak mentah.
- Meski naiknya kasus Covid di China menahan kenaikkan minyak mentah lebih lanjut
Harga minyak naik sekitar 1%, dengan patokan global Brent menetap di tertinggi dua minggu karena para pedagang khawatir tentang pasokan yang ketat dan dolar yang lebih lemah.
Brent berjangka naik $ 1,08, atau 1,0%, menjadi kisaran $ 107,35 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $ 1,62, atau 1,6%, menjadi kisaran $ 104,22.
Dolar AS merosot ke level terendah dua minggu terhadap mata uang lainnya, membuat minyak lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Harga minyak telah melemah, didukung oleh kekhawatiran pasokan karena sanksi Barat terhadap Rusia, tetapi ditekan oleh upaya bank sentral global untuk menjinakkan inflasi yang memicu kekhawatiran bahwa potensi resesi dapat memangkas permintaan energi.
Open interest di bursa berjangka New York Mercantile Exchange turun ke level terendah sejak September 2015 karena investor memangkas aset berisiko seperti komoditas, khawatir bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga AS.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda