- Harga minyak naik hampir 5% pada hari keamrin di tengah harapan varian virus corona Omicron akan memiliki dampak ekonomi yang tidak terlalu merusak
- Laporan di Afrika Selatan mengatakan kasus Omicron di sana hanya menunjukkan gejala ringan
- Patokan global Brent telah meningkat 38% tahun ini, didukung oleh pembatasan produksi yang dipimpin oleh kelompok produsen OPEC+,
`Harga minyak naik hampir 5% pada hari keamrin di tengah harapan varian virus corona Omicron akan memiliki dampak ekonomi yang tidak terlalu merusak jika gejalanya terbukti sebagian besar ringan dan karena beberapa negara anggota OPEC mengisyaratkan kepercayaan di pasar.
Laporan di Afrika Selatan mengatakan kasus Omicron di sana hanya menunjukkan gejala ringan dan pejabat tinggi penyakit menular AS, Anthony Fauci, mengatakan kepada CNN "sepertinya tidak ada tingkat keparahan yang besar" sejauh ini.
Gedung Putih mengatakan pada hari Senin bahwa larangan AS terhadap warga negara asing memasuki negara itu dari delapan negara Afrika selatan adalah sesuatu yang dipertimbangkan kembali oleh penasihat kesehatan masyarakat Presiden Joe Biden setiap hari.
Minyak mentah Brent naik $3,20, atau 4,6%, menjadi menetap di $73,08 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik $3,23, atau 4,9%, menjadi menetap di $69,49 per barel.
Patokan global Brent telah meningkat 38% tahun ini, didukung oleh pembatasan produksi yang dipimpin oleh kelompok produsen OPEC+, meskipun telah jatuh dari level tertinggi tiga tahun di atas $86 pada Oktober.
Menteri Perminyakan Irak Ihsan Abdul-Jabbar mengatakan dia memperkirakan harga minyak akan mencapai lebih dari $75, kantor berita negara INA melaporkan. Dia menambahkan bahwa OPEC sedang mencoba untuk "mengendalikan secara positif" pasar energi, kata INA.
Pada hari Minggu, Arab Saudi menaikkan harga jual resmi Januari untuk semua kadar minyak mentah yang dijual ke Asia dan Amerika Serikat hingga 80 sen dari bulan sebelumnya.
Kelompok OPEC+ dan sekutunya termasuk Rusia, pekan lalu memutuskan untuk terus meningkatkan pasokan bulanan sebesar 400.000 barel per hari (bph) pada Januari, bahkan setelah penurunan harga yang didorong oleh kekhawatiran Omicron.
Minyak juga didukung oleh berkurangnya prospek kenaikan ekspor minyak Iran setelah pembicaraan tidak langsung AS-Iran tentang penyelamatan kesepakatan nuklir Iran 2015 terhenti pekan lalu.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda