Minyak Turun di Bawah $80 karena Kekhawatiran COVID di Eropa

MINYAK TURUN DI BAWAH $80 KARENA KEKHAWATIRAN COVID DI EROPA

19 November 2021 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Rudy Rinaldi
  • Harga minyak turun di bawah $79 per barel pada hari ini karena lonjakan baru dalam kasus COVID-19 di Eropa mengancam pemulihan ekonomi.
  • Minyak mentah Brent turun $2,84, atau 3,5%, pada $78,40 per barel, terendah sejak awal Oktober, setelah sebelumnya naik ke level $82,24, memperpanjang volatilitas yang terlihat pada hari Kamis
  • Spekulasi tentang rilis saham AS telah mendorong harga minyak turun sekitar $4 per barel dalam beberapa pekan terakhir dan pasokan tambahan hingga 100 juta barel sudah diperhitungkan

Harga minyak turun di bawah $79 per barel pada hari ini karena lonjakan baru dalam kasus COVID-19 di Eropa mengancam pemulihan ekonomi. Para investor juga mempertimbangkan potensi pelepasan cadangan minyak mentah oleh ekonomi utama untuk mendinginkan harga energi.

Minyak mentah Brent turun $2,84, atau 3,5%, pada $78,40 per barel, terendah sejak awal Oktober, setelah sebelumnya naik ke level $82,24, memperpanjang volatilitas yang terlihat pada hari Kamis. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember turun $ 2,65, atau 3,4%, menjadi $ 76,36 per barel.

Austria menjadi negara pertama di Eropa barat yang memberlakukan kembali lockdown penuh virus corona musim gugur ini untuk mengatasi gelombang baru infeksi COVID-19 di seluruh kawasan yang mengancam pemulihan ekonomi beberapa bulan terakhir. menurut analis Craig Erlam dari OANDA "Pasar minyak secara fundamental masih dalam posisi yang baik tetapi lockdown sekarang menjadi risiko yang jelas jika negara lain mengikuti jejak Austria," 

Pemerintah dari beberapa ekonomi terbesar dunia sedang mempertimbangkan untuk melepaskan minyak dari cadangan minyak strategis (SPR) mereka menyusul permintaan dari Amerika Serikat, Spekulasi tentang rilis saham AS telah mendorong harga minyak turun sekitar $4 per barel dalam beberapa pekan terakhir dan pasokan tambahan hingga 100 juta barel sudah diperhitungkan, kata analis minyak Goldman Sachs.

OPEC+ tetap berpegang pada kebijakan kenaikan produksi minyak secara bertahap bahkan ketika harga melonjak, dengan mengatakan pihaknya memperkirakan pasokan akan melebihi permintaan pada bulan-bulan pertama tahun 2022.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda

Buka Akun Demo Trading Forex