- Melonjaknya imbal hasil riil AS membantu rebound US dolar
- Imbal hasil Treasury AS mencapai 2,47%, tertinggi dalam hampir 15 tahun
- Pertumbuhan ekonomi AS yang kuat telah membantu mendorong imbal hasil nominal ke level tertinggi sejak tahun 2007
Melonjaknya imbal hasil riil AS membantu rebound dolar membuat para penjual berpikir dua kali sebelum berspekulasi melawan dolar.
Imbal hasil riil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun – yang mengukur seberapa banyak investor dapat memperoleh penghasilan dari obligasi pemerintah AS setelah inflasi dihilangkan – mencapai 2,47%, tertinggi dalam hampir 15 tahun, menurut data dari Departemen Keuangan AS.
Hal ini membuat spekulasi pada mata uang AS lebih menguntungkan, karena investor yang bullish dapat mengumpulkan imbal hasil sambil tetap mempertahankan posisi dolar mereka. Dolar naik 7% dari posisi terendahnya pada tahun 2023 terhadap sejumlah mata uang dan berada pada level tertinggi 10 bulan.
Posisi dolar di pasar berjangka menunjukkan net long sebesar $3,07 miliar untuk pekan yang berakhir 26 September, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission. Itu adalah pembalikan tajam dari posisi short sebesar $21,28 miliar pada awal tahun ini.
Tekad Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama seiring dengan pertumbuhan ekonomi AS yang relatif kuat telah membantu mendorong imbal hasil nominal ke tingkat tertinggi sejak tahun 2007. Hal ini, ditambah dengan perlambatan inflasi, telah menyebabkan imbal hasil riil melonjak.
Lonjakan tersebut digabungkan dengan faktor-faktor lain yang mendorong rebound dolar. Greenback naik 3% terhadap sejumlah mata uang tahun ini.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
