- Dolar terkoreksi karena pasar mulai mengevaluasi langkah kebijakan suku bunga Fed.
- 73% pelaku pasar yakin Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis point di bulan ini, sementar untuk bulan September diperkirakan naik 50 basis point.
Dolar tergelincir di hari Jumat (24/6/2022) dan berada dalam jalur pelemahan mingguan yang pertama untuk bulan ini, karena para pelaku pasar mulai mengevaluasi langkah Fed dalam menaikkan suku bunga. Pasar juga mulai memperkirakan kapan suku bunga akan kembali dipangkas untuk mengantisipasi kemungkinan resesi.
Faktor yang signifikan adalah jatuhnya harga minyak dan komoditas, yang meredakan kekhawatiran inflasi dan memungkinkan rebound di pasar modal. Hal ini mengurangi permintaan safe-haven yang sempat membuat dolar menguat terhadap mata uang utama dunia.
“Jatuhnya harga komoditas bisa membantu menekan inflasi, khususnya di bulan-bulan musim gugur, sehingga mengurangi kebutuhan akan kenaikan suku bunga secara agresif,” kata Karl Schamotta, kepala analis pasar Corpay di Toronto. Ia menambahkan bahwa ekspekstasi kenaikan suku bunga mulai berkurang karena pasar yakin bahwa Fed akan dipaksa untuk mengubah strategi kebijakan suku bunga karena naiknya inflasi.
Untuk sementara, sebesar 73% pelaku pasar yakin bahwa Federal Reserve (Fed) masih akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis point di bulan Juli. Di bulan September, Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis point.
Indeks dolar melemah 0,3% ditutup di area 103.88 hari Jumat lalu (24/6/2022). Dolar melemah setelah data memperlihatkan bahwa penjualan rumah baru meningkat 10,7% di bulan Mei.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda