- Poundsterling melemah karena pembuat kebijakan BoE melihat kebijakan moneter saat ini cukup
- Setelah serangkaian aktivitas pabrik yang mengalami kontraksi, sektor jasa Inggris melemah untuk pertama kalinya sejak Januari.
- Sentimen pasar masih melemah karena kekhawatiran pasar terhadap ketakutan resesi global.
Pound Sterling (GBP) turun di bawah support psikologis 1,2500 setelah menghadapi tekanan jual yang kuat pasca pidato Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey dan pembuat kebijakan Swati Dhingra.
BoE Bailey mengutip bahwa bank sentral masih belum yakin mengenai kenaikan suku bunga lebih lanjut. Bank sentral diperkirakan akan tetap bergantung pada data sementara BoE Dhingra mengatakan bahwa kebijakan moneter saat ini cukup.
Sebelumnya, pasangan GBP/USD masih rentan setelah S&P Global melaporkan bahwa sektor jasa Inggris mulai menyusut karena lemahnya permintaan dari rumah tangga dan sektor swasta di tengah lingkungan suku bunga yang tinggi dan sentimen pasar secara keseluruhan bersifat bearish.
Perekonomian Inggris diperkirakan akan semakin melemah karena Bank of England (BoE) sedang bersiap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut guna mempertajam alat moneter terhadap Indeks Harga Konsumen (CPI) inti yang masih tinggi.
Pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga BoE setiap kuartal pada tanggal 21 September, yang akan mendorong suku bunga menjadi 5,50%.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
