POUNDSTERLING MENGUAT KARENA MENINGKATNYA RISK APPETITE

05 July 2023 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Pound Sterling telah melonjak mendekati 1,2740 versus US dollar karena ekspektasi inflasi konsumen melonjak.
  • Inflasi di Inggris masih tinggi karena inflasi pangan yang tinggi selama 45 tahun.
  • Setelah PMI Manufaktur sedikit lebih tinggi, pelaku pasar mengalihkan fokus mereka ke data sektor Jasa.

 Berita+Fundamental+Forex+GBP

Poundsterling (GBP) telah naik mendekati 1,2740 setelah data PMI Manufaktur yang lebih baik dari perkiraan. Pelaku pasar akan tetap fokus sepenuhnya pada panduan suku bunga dari pembuat kebijakan Bank of England (BoE).

Prospek ekonomi Inggris masih solid karena permintaan dari rumah tangga optimis meskipun tingkat suku bunga yang lebih tinggi oleh Bank of England.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Sementara masalah atau pembuat kebijakan BoE dan pemerintah Inggris masih fokus ke inflasi yang masih di atas 8,5% dan kebijakan moneter ketat gagal melakukan pekerjaan yang diharapkan.

Poundsterling menemukan kekuatan karena prospek ekonomi Inggris membaik meskipun suku bunga lebih tinggi dari Bank of England. PMI Manufaktur S&P Inggris untuk bulan Juni tercatat di 46,5, lebih tinggi dari konsensus dan rilis sebelumnya di 46,2.

PMI Manufaktur secara luas berkontraksi lurus selama 11 bulan terakhir. Angka di bawah 50,0 dianggap sebagai kontraksi generasi.

Akhir pekan ini, pelaku pasar akan fokus pada data PMI Jasa. Data ekonomi terlihat stabil di 53,7.

Survei bulanan oleh Citi Bank dan perusahaan jajak pendapat YouGov menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi konsumen selama satu tahun telah meningkat menjadi 5,0% di bulan Juni dari 4,7% di bulan Mei.

Inflasi yang masih tinggi di atas 8,5% karena inflasi harga makanan yang tinggi dan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat yang menjaga inflasi tetap tinggi.

Gubernur BoE Andrew Bailey secara konsisten mendukung kenaikan suku bunga lebih lanjut karena ekonomi Inggris menghadapi inflasi yang lebih persisten.

Indeks Dolar AS (DXY) secara luas berada di bawah tekanan karena PMI Manufaktur Amerika Serikat terus mengalami kontraksi selama delapan bulan.

Akhir pekan ini, pelaku pasar akan fokus pada risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dan data ketenagakerjaan yang akan dirilis oleh ADP AS.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda