- Poundsterling menguat di atas 1.1300
- Poundsterling menguat setelah PM Inggris mengundurkan diri
- Penguatan ini ditopang pelemahan dollar AS meskipun sentiment the Fed masih hawkish
- Peluang The Fed menaikkan suku bunga 75 bps masih di atas 90%
- Fokus pelaku pasar kini tertuju ke rillis data industri manufaktur dan jasa dari Inggris dan AS
Poundsterling naik pada Jumat pekan lalu hingga di atas 1.1300 setelah perdana Menteri Inggris Liz Truss mengundurkan diri pada hari Kamis lalu.
Pekan lalu, nilai tukar pound terhadap dollar AS ditutup +1.06% di harga 12950. Sesi Asia pagi ini harga kembali naik dan sempat menyentuh 1.1400.
Truss mengundurkan diri pada hari Kamis lalu dan mengatakan bahwa dia mundur karena tidak bisa memenuhi janjinya yang disampaikan 44 hari sebelumnya. Penggantinya diperkirakan akan dipilih dalam waktu seminggu oleh politisi dan anggota partai konservatif yang berkuasa.
Rishi Sunak menjadi pilihan favorit menggantikan Truss. Dia sebelumnya pernah menjabat sebagai menteri Keuangan di masa pemerintahan Boris Johnson dan berhadapan dengan Liz Truss pada pemilihan musim panas lalu.
Selama kampanye Sunak sebelumnya, dia memperingatkan bahwa rencana Truss memotong pajak besar-besaran akan menyebabkan inflasi yang lebih tinggi, tingkat hipotek lebih tinggi dan tabungan menipis serta menyebabkan penjualan di pasar obligasi. Inilah yang terjadi saat ini dan memaksa Truss mengundurkan diri.
Saat ini ada ketidakpastian mengenai arah mana pemimpin baru Inggris akan mengambil kebijakan fiskal negara. Selain itu, pasar juga mempertimbangkan apakah menteri keuangan baru Jeremy Hunt masih akan memberikan anggaran baru pada 31 Oktober mendatang.
Disisi lain, Bank of England (BoE) masih belum memberikan penjelasan mengenai seberapa tinggi kenaikan suku bunga untuk merendam inflasi. Pelaku pasar memperkirakan BoE akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 3 November mendatang.
Sedangkan dari AS, tekanan hawkish the Fed belum mereda. Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi pada pertemuan 2 November mendatang.
CME Fedwatch tool menunjukkan peluang kenaikan 75 basis poin lebih dari 90%. Hal ini menunjukkan pelaku pasar optimis terhadap kenaikan suku bunga selanjutnya.
Melihat data inflasi yang masih tinggi, beberapa pejabat the Fed mulai berkomentar tentang peluang suku bunga the Fed yang bisa berada di atas 4.75%. Presiden Fed Minneapolis Neel Kashari memberikan komentar bahwa jika inflasi masih terus kuat maka potensi puncak suku bunga di atas 4.75% bisa terjadi.
Pelaku pasar kini berfokus ke rilis data hari ini dari industri jasa dan manufaktur Inggris dan AS. Industri manufaktur Inggris diperkirakan menurun dari 48.4 ke 47.9 dan industri jasa juga turun dari 50.0 ke 48.0. Dari AS, industri jasa diperkirakan naik dari 49.3 ke 49.6.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda