- USD/JPY melemah sebanyak 6 persen sebelum dengan hati-hati stabil menjelang akhir bulan Maret.
- Federal Reserve dapat mulai menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan
- USD/JPY kemungkinan akan rentan terhadap kenaikan imbal hasil obligasi eksternal
Seperti yang diperkirakan, USD/JPY memulai tahun baru dengan nada masam. Melihat indeks berbasis mata uang utama, USD/JPY melemah sebanyak 6 persen sebelum dengan hati-hati stabil menjelang akhir bulan Maret. Mata uang ini tetap tertekan meskipun beberapa kali muncul volatilitas pasar saham global, terutama dari sektor teknologi. Ini bisa menimbulkan masalah bagi Yen karena para pedagang semakin berhati hati di tahun 2021.
Konfirmasi yang berkembang dari kuartal pertama adalah meningkatnya pertumbuhan global dan ekspektasi inflasi. Peluncuran vaksinasi yang cukup cepat di Amerika Serikat, serta paket bantuan Covid senilai US $ 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden, telah meningkatkan imbal hasil Treasury jangka panjang. Pasar secara perlahan memperkirakan bahwa Federal Reserve dapat mulai menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan. Fed Funds Futures menunjukkan bahwa ada sekitar 60% kemungkinan kenaikan pada akhir tahun 2022.
Sementara itu, BOJ tampaknya lebih mungkin untuk tetap membuka keran kebijakan moneter yang longgar lebih lama. Suku bunga acuan pinjaman di Jepang telah negatif untuk beberapa waktu karena perjuangan terus-menerus untuk mencoba membawa inflasi yang sangat rendah. Dengan demikian, USD/JPY kemungkinan akan rentan terhadap kenaikan imbal hasil obligasi eksternal, tetap menjadi mata uang pendanaan utama untuk perdagangan yang dibawa.
Ingin analisa dan insight yang lebih powerful?
Miliki analisa teknikal yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
