Sterling Melemah Karena Data Inflasi Inggris Lebih Tinggi Daripada Ekspektasi

STERLING MELEMAH KARENA DATA INFLASI INGGRIS LEBIH TINGGI DARIPADA EKSPEKTASI

19 October 2022 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • Sterling tertekan di bawah 1.13000 karena rilis data CPI lebih tinggi daripada ekspektasi
  • Ketidakjelasan fiskal juga membebani nilai tukar sterling
  • Buntut ketidakjelasan fiskal dan drama politik, anggota parlemen Inggris menyuarakan PM Inggris mundur
  • Kenaikan suku bunga the Fed 75 bps mempunyai peluang di atas 90%
  • Fokus pelaku pasar beralih ke data indeks manufaktur Phildephia besok malam

Berita+Fundamental+Forex+GBPUSD

Sterling mengalami pelemahan dan turun ke bawah 1.13000 setelah Badan Statistik Nasional Inggris merilis data indeks harga konsumen (CPI) tahunan sebesar 10.1%, lebih tinggi daripada ekspektasi 10.0%.

Awal sesi Asia tadi pagi sterling sempat berkonsolidasi di tengah masa tunggu keputusan Bank of England (BoE) untuk tidak menjual obligasi jangka panjang. Laporan dari Financial Times menyebutkan pihak Bank Sentral Inggris menunda pengetatan kuantitatif untuk menstabilkan pasar obligasi.

Ketidakjelasan fiskal di Inggris membuat outlook market global menjadi kurang jelas. Para investor mengharapkan kejelasan keputusan untuk memperbaiki kondisi ekonomi Inggris.

Ketidakjelasan fiskal juga dipengaruhi oleh keadaan politik yang masih tegang. Sebelumnya, parlemen Inggris menyuarakan untuk menurunkan perdana Menteri Inggris Liz Truss karena dianggap tidak mampu memberikan kebijakan yang dapat memulihkan ekonomi.

Laporan lanjutan yang mengkonfirmasi penundaan penjualan obligasi menyebutkan bahwa BoE akan melakukan penjualan obligasi pemerintah pada 1 November mendatang namun tidak akan menjual obligasi jangka panjang yang menjadi fokus pemerintah saat ini.

Commonwealth Bank of Australia memprediksi poundsterling akan tetap berada dalam tekanan. Kinerja ekonomi membebani nilai tukar poundsterling yang masih berkutat dalam ketidakjelasan fiskal.

Sedangkan dari AS, sentiment hawkish the Fed masih menjadi pendorong utama penguatan dollar AS saat ini. Ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga 75 bps lanjutan masih sangat besar.

Hal ini ditunjukkan oleh pembacaan CME Fedwatch tools yang menunjukkan peluang sebesar  94.7% kenaikan suku bunga 75 basis poin pada 2 November mendatang. Saat ini fokus pelaku pasar kini beralih ke indeks manufaktur Philadelphia yang akan dirilis besok malam.

Ingin berita dan insight yang lebih powerful?

Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda

Buka Akun Demo Trading Forex