- US Dolar tergelincir mendekati level terendah lebih dari satu tahun
- Pasar semakin yakin the fed segera mengakhiri siklus pengetatan kebijakan moneternya.
- US dolar mencatat kinerja mingguan terburuk dalam delapan bulan, jatuh lebih dari 2% terhadap rival utamanya.
US Dolar mendekati level terendah 15 bulan terhadap mata uang utama, karena pelaku pasar menunggu katalis baru setelah inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan minggu lalu.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap mata uang utama, jatuh ke level 99,587, di dekat terendah hari Jumat di 99,574, atau terendah sejak April 2022.
Indeks telah mencatat minggu terburuk 2023 minggu lalu, setelah data menunjukkan inflasi AS mereda lebih jauh dengan harga konsumen mencatat kenaikan tahunan terkecil mereka dalam lebih dari dua tahun. Itu mengambil tekanan dari Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga.
Pasar uang hampir sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin dari Fed pada pertemuan kebijakannya akhir bulan ini, tetapi suku bunga akan turun pada awal Desember.
Sementara mata uang bersama Euro mencapai puncak baru 17 bulan di $1,1276 terhadap dolar pada awal perdagangan Eropa, dengan sebagian besar pasar menilai kenaikan 25 bps dari Bank Sentral Eropa ketika mengumumkan kebijakan pada 27 Juli.
Namun, prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut pada bulan September tidak jelas setelah aktivitas ekonomi zona euro melambat pada bulan Juni.
Di tempat lain sterling naik 0,3% menjadi $1,3115, tidak jauh dari puncak minggu lalu di $1,3144, tertinggi sejak April 2022.
Yen Jepang naik sekitar 0,4% menjadi 138,215 per dolar, karena pelaku pasar melihat pertemuan kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) minggu depan untuk potensi penghapusan sikap kebijakan ultra-dovish.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda
