- US Dolar mengawali minggu terakhir bulan November dengan penurunan
- US dollar berada di jalur penurunan bulanan terbesar dalam setahun
- Spekulasi the Fed bisa mulai melonggarkan kebijakan moneternya memberikan tekanan bagi US dollar
US Dolar AS mengawali minggu terakhir bulan November dengan penurunan dan berada di jalur penurunan bulanan terbesar dalam satu tahun karena para pelaku pasar mengamati isyarat ekonomi baru untuk menentukan jalur kebijakan suku bunga di masa depan.
Pertemuan OPEC+ yang ditunda, rilis ukuran inflasi yang dipantau oleh Federal Reserve serta data harga konsumen di zona euro dan Australia akan mengisi kalender minggu ini, yang juga akan menampilkan keputusan suku bunga dari Reserve Bank of New Zealand dan data PMI Tiongkok.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya, tergelincir sebanyak 0,2% menjadi 103,21 dan menuju kerugian bulanan lebih dari 3%, kinerja terburuk dalam setahun.
“Ekspektasinya adalah bahwa suku bunga AS telah mencapai puncaknya yang menunjukkan sudah waktunya untuk keluar dari dolar,” kata Colin Asher, ekonom senior di Mizuho Bank.
Para pedagang, yang kembali dari masa libur Thanksgiving pada akhir pekan lalu, terus mengamati puncak suku bunga AS dan mengalihkan perhatian mereka pada kapan penurunan suku bunga pertama akan terjadi, dengan rilis harga PCE inti AS pada minggu ini yang kemungkinan akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai kebijakan The Fed selanjutnya.
Perkiraan pasar menunjukkan sekitar 25% peluang bahwa The Fed akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya pada awal bulan Maret, menurut alat CME FedWatch.
