- US Dolar menguat terhadap Yen, naik dalam sembilan dari 10 sesi terakhir
- Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga
- Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga dengan rekor 75 basis poin (bps) untuk pertama kalinya sejak 2012. Euro awalnya melampaui paritas terhadap dolar, tetapi sejak itu melemah di tengah komentar Powell.
US Dolar menguat terhadap yen pada hari Kamis, naik dalam sembilan dari 10 sesi terakhir, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga untuk menjinakkan lonjakan inflasi.
Selama beberapa bulan terakhir, dolar-yen telah menjadi pasangan mata uang yang paling sensitif terhadap ekspektasi suku bunga AS.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga dengan rekor 75 basis poin (bps), mengambil suku bunga deposito di atas 0% untuk pertama kalinya sejak 2012. Euro awalnya melampaui paritas terhadap dolar, tetapi sejak melemah di tengah komentar Powell.
Dalam sambutannya di konferensi Cato Institute, Powell mengatakan The Fed perlu terus berjalan sampai pekerjaan selesai dan "berkomitmen kuat" untuk menurunkan inflasi.
Suku bunga berjangka AS telah memperkirakan peluang 87% The Fed akan menaikkan 75 bps lagi pada pertemuan bulan ini, yang akan meningkatkan suku bunga dana Fed menjadi 3,0% menjadi 3,25%.
The Fed "bisa melakukan" kenaikan 75-bps pada pertemuan September, kata Presiden Fed Chicago Charles Evans pada hari Kamis, yang cenderung berada di sisi dovish dalam debat kebijakan moneter.
Barclays, dalam catatan penelitian terbarunya, mengatakan pihaknya juga memperkirakan kenaikan 75-bps bulan ini, mencatat bahwa pihaknya melihat peluang bahwa angka CPI Agustus yang lebih rendah dari perkiraan akan mengayunkan pendulum kembali ke 50 bps.
ECB mengatakan pihaknya memperkirakan akan terus menaikkan suku bunga untuk meredam permintaan, dengan memprioritaskan perang melawan inflasi.
Yen, di sisi lain, telah menjadi korban khusus dari kekuatan dolar baru-baru ini, karena Bank of Japan tetap menjadi satu-satunya bank sentral yang dovish.
Jepang siap untuk mengambil tindakan di pasar mata uang dan tidak akan mengesampingkan opsi apa pun untuk mengatasi "volatilitas yang jelas berlebihan" yang terlihat dalam pergerakan yen baru-baru ini, seperti dikatakan salah satu pejabat Jepang setelah pertemuan antara Bank of Japan, Kementerian Keuangan dan Keuangan Badan Layanan.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda