US Dollar Menguat, Imbal Hasil Obligasi AS Naik

US DOLLAR MENGUAT, IMBAL HASIL OBLIGASI AS NAIK

26 October 2023 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Adi Nugroho
  • US Dolar menguat terhadap sejumlah mata uang utama, karena selera terhadap mata uang berisiko memudar
  • Hasil kinerja perusahaan yang lesu menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek ekonomi, dan seiring naiknya imbal hasil obligasi AS
  • Indeks dolar, naik 0,2% dikisaran 106,46, setelah menyentuh level tertinggi selama hampir seminggu di 106,52.

 Berita+Fundamental+Forex+Dollar

US Dolar menguat terhadap sejumlah mata uang utama, karena selera investor terhadap mata uang berisiko memudar menyusul kinerja perusahaan yang lesu sehingga meningkatkan kekhawatiran terhadap prospek ekonomi, dan kenaikan imbal hasil Treasury.

Sentimen risiko terpukul ketika raksasa teknologi Alphabet merosot setelah divisi cloud-nya meleset dari perkiraan, sementara saham-saham berkapitalisasi besar lainnya juga melemah, tertekan oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS.

Forex, Trading Forex, Broker Forex Indonesia, Broker Forex Terpercaya,Trading Forex Indonesia,broker forex legal di indonesia,broker forex legal,FOREXimf

Indeks dolar, yang mengukur kekuatannya terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,2% pada 106,46, setelah menyentuh level tertinggi selama hampir seminggu di 106,52.

Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik tipis, melanjutkan pergerakan menuju puncak 16-tahun sebesar 5,0% yang sempat ditembus pada hari Senin. Imbal hasil 10 tahun terakhir berada di 4,9165%.

Pasar keuangan global telah dicengkeram oleh lonjakan imbal hasil obligasi AS, yang membantu mendorong indeks dolar ke level tertinggi dalam hampir setahun pada awal bulan ini.

Namun para analis melihat terbatasnya ruang bagi imbal hasil dan dolar untuk melanjutkan kenaikan.

Di tempat lain, dolar Australia melonjak pada hari Rabu setelah angka inflasi yang sangat tinggi memicu spekulasi mengenai kenaikan suku bunga lebih lanjut dan lesunya obligasi berjangka.

Dolar Kanada melemah terhadap dolar AS setelah Bank of Canada mempertahankan suku bunga semalam sebesar 5,0%, seperti yang diharapkan, dan memperkirakan pertumbuhan yang lemah sambil membiarkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengendalikan inflasi yang dapat tetap di atas target selama dua tahun ke depan.