- US dolar stabil menjelang serangkaian pertemuan bank sentral minggu ini, terutama the Fed dan BoJ
- Kekhawatiran yang terus-menerus atas perang Israel-Hamas juga jadi perhatian pelaku pasar
- Bank sentral akan mempertahankan suku bunganya, namun kemungkinan akan memberikan sinyal suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama
US dolar stabil karena para pelaku pasar melakukan aktivitas menjelang serangkaian pertemuan bank sentral minggu ini, terutama Federal Reserve dan Bank of Japan.
Kekhawatiran yang terus-menerus atas perang Israel-Hamas masih terus muncul, ketika Israel melancarkan serangan darat skala besar ke Gaza. Namun tanda-tanda tidak adanya eskalasi konflik dalam waktu dekat memberikan sedikit kelegaan bagi pasar yang didorong oleh risiko.
Indeks dolar menguat sedikit di perdagangan Asia, mempertahankan sebagian besar kenaikannya dari minggu lalu karena sebagian besar pasar masih khawatir terhadap keputusan suku bunga Fed pada hari Rabu. Bank sentral akan mempertahankan suku bunganya, namun kemungkinan akan memberikan sinyal suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama karena bank terus bergerak melawan inflasi yang terlalu panas.
Suku bunga AS yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi mata uang Asia, karena kesenjangan antara imbal hasil yang berisiko dan yang berisiko rendah semakin menyempit. Imbal hasil Treasury AS juga menguat pada hari Senin, masih berada dikisaran tertinggi baru-baru ini.
Sebagian besar mata uang Asia terjebak pada kisaran sempit karena sentimen masih lemah. Dolar Australia termasuk di antara sedikit mata uang asing pada hari ini, naik hampir 0,4% karena data menunjukkan lonjakan penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan hingga bulan September.
Hal ini mempertimbangkan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi, dan lebih jauh lagi spekulasi bahwa Reserve Bank of Australia akan menaikkan suku bunga pada pertemuan minggu depan.