- Rilis data NFP sebesar 315K pada bulan Agustus, tingkat pengangguran naik ke 3.7%
- USD/JPY mengalami pullback ditengah dollar yang melemah setelah NFP
- Yen tetap berada dalam tekanan, saat ini terpengaruh sentimen risiko
Pasangan mata uang USD/JPY turun secara perlahan-lahan setelah mencapai 140.79, harga tertinggi sejak 1998. Dollar yang melemah menyebabkan pasangan mata uang ini tertekan terhadap seluruh rivalnya setelah laporan data ketenagakerjaan AS.
Non-farm payrolls pada bulan Agustus dirilis 315K lebih tinggi daripada ekspektasi 300K sedangkan tingkat pengangguran secara mengejutkan naik dari 3.5% ke 3.7%.
Setelah NFP, hasil imbal AS turun secara tajam sejalan dengan penurunan USD/JPY. Hasil imbal treasury AS 10 tahunan turun ke 3.17 sedangkan hasil treasury AS 2 tahunan turun dari 3.52% ke 3.4%. Pada saat yang sama, harga saham pada bursa Wall Street meningkat.
Dow Jones naik 0.81% dan Nasdaq juga naik sekitar 0.79%. Yen gagal untuk mempertahankan kekuatannya setelah sentimen risiko membaik.
Meskipun sedang melemah, USD/JPY masih ditutup bullish pekan ini dan berhasil mencetak rekor harga tertinggi sejak 1998. Faktor pendorong utama kenaikan nilai tukar USD/JPY adalah perbedaan kebijakan antara the Fed dan Bank of Japan (BoJ).
Pada pertemuan berikutnya, BoJ diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakan ultra ekspansif sementara the masih hawkish dengan rencana kenaikan bunga sebesar 50 atau 75 basis poin.
Ingin berita dan insight yang lebih powerful?
Miliki berita dan data fundamental yang lebih tajam, insight yang lebih powerful dan trading toolbox yang lengkap dengan berbagai fasilitas ekslusif khusus untuk membantu memaksimalkan hasil trading Anda