- Bank of Japan (BOJ) melakukan kebijakan yang dinilai dovish lewat kebijakan pengendalian kurva imbal hasil obligasi
- Yen melemah ke level terendah baru dalam 15 tahun terhadap euro pada setelah kebijakan Bank of Japan (BoJ).
- BOJ mengatakan akan mempertahankan imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun sekitar 0%
Bank of Japan (BOJ) telah melakukan penyesuaian dovish terhadap kebijakan Kontrol Kurva Hasil (YCC), yang menyebabkan melemahnya yen Jepang (JPY) terhadap mata uang G-10 dan Asia.
Penyesuaian ini telah meningkatkan fleksibilitas dengan menempatkan batas atas 1,0% pada kisaran imbal hasil Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) 10-tahun sebagai referensi dan bukan batasan. Langkah ini terjadi di tengah kenaikan Wall Street semalam dan telah memicu sentimen risk-on di pasar.
Pelaku pasar kini mencermati keputusan BOJ berikutnya, yang kemungkinan akan menyebabkan kenaikan imbal hasil JGB 10-tahun di atas 1%. RBC Capital Markets memperkirakan potensi penyesuaian kebijakan ini sudah tercermin dalam respons pasar.
Selain itu, mereka mempertanyakan apakah penyesuaian serupa dapat mempengaruhi nilai tukar USD/JPY, mengingat perbedaan yang signifikan antara nilai tukar AS dan Jepang.
Mengikuti perkembangan ini, kurs USD/JPY dan EUR/JPY masing-masing naik sebesar 0,2% menjadi 149,40 dan 158,51. Keputusan BOJ untuk membiarkan Suku Bunga tidak berubah namun menghapus batas atas 1,0% pada YCC telah membuat para analis memperkirakan kemungkinan penghapusan mekanisme YCC karena ketidakpastian mengenai intervensi BOJ di pasar JGB.