Yen Melonjak, di Tengah Kekhawatiran Virus Corona

YEN MELONJAK, DI TENGAH KEKHAWATIRAN VIRUS CORONA

27 January 2020 in Berita Seputar Forex, Emas & Oil - by Eko Trijuni

Yen menguat dan yuan jatuh dalam perdagangan pada hari Senin karena kekhawatiran bahwa China sedang berjuang untuk menahan penyebaran virus corona yang memicu risk-off.

Mata uang Jepang, yang sering menjadi safe-haven di saat ada ketidakpastian, naik ke level tertinggi dalam hampir tiga minggu terhadap dolar, sementara yuan jatuh ke level terendah sejak 8 Januari.

Kabinet China mengumumkan akan memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek hingga 2 Februari, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebarab virus corona.

Hong Kong juga telah melarang masuknya pengunjung dari provinsi Hubei, China, di mana kasus pertama wabah coronavirus dilaporkan. Otoritas kesehatan di seluruh dunia berlomba untuk mencegah pandemi virus, yang telah menginfeksi lebih dari 2.000 orang di China dan menewaskan 76 orang.

Ada kekhawatiran bahwa sektor pariwisata dan belanja konsumen bisa mendapat pukulan jika virus menyebar lebih jauh.

“Ada banyak ketidakpastian tentang seberapa jauh virus akan menyebar, dan ini berada di belakang pergerakan mata uang,” kata Yukio Ishizuki, ahli strategi valuta asing di Daiwa Securities di Tokyo.

“Saya pikir USD/JPY akan tertahan di 109, tapi ternyata berhasil tembus, jadi sekarang target support berikutnya adalah 108.50. Mood risk-off ini kemungkinan akan berlanjut untuk sementara waktu.”

Yen menguat 0,3% menjadi 108.91 per dolar pada hari Senin, mencapai level terkuat sejak 8 Januari.

Mata uang Jepang juga melonjak sekitar 0,5% versus dolar Australia dan dolar Selandia Baru karena kekhawatiran tentang virus itu menarik pelaku pasar ke arah mata uang safe-haven dan menjauh dari mata uang yang lebih sensitif terhadap risiko.

Indeks dolar (DXY) terhadap enam mata uang utama berada pada 97,884.