Yen menguat dari level terendah tiga pekannya terhadap USD setelah adanya laporan bahwa ada kenaikan tajam kasus baru virus corona di provinsi Hubei, China, yang merupakan episentrum wabah virus corona.
Tercatat ada 14.840 kasus baru di tanggal 12 Februari 2020, naik dari 1.638 kasus baru yang tercatat di hari Selasa. Jumlah korban jiwa juga naik tajam dari 242 menjadi 1.310.
Komisi kesehatan Hubei mengatakan bahwa kasus baru yang tercatat termasuk kasus yang terdiagnosa dengan metode baru. Ketidakpastian akibat wabah virus tersebut telah mengguncang pasar dalam beberapa pekan terakhir.
“Ketika Anda melihat angka seperti ini, Anda akan beralih ke risk-off, yang berarti membeli yen dan menjual saham. Jika otoritas bisa menjelaskan hal ini, mungkin pasar akan tenang, meskipun risk aversion kemungkinan akan berlanjut,” kata Ayako Sera, analis pasar di Sumitomo Mitsui Trust Bank di Tokyo.
World Health Organization (WHO), telah mengaitkan wabah ini dengan terorisme, menggarisbawahi kegelisahan di pasar finansial akan dampaknya terhadap bisnis dan perdagangan internasional.
Sementara itu China masih terus menjalankan langkah penyelamatan ekonomi untuk mengantisipasi kekhawatiran dampak negatif wabah corona terhadap perekonomian raksasa ekonomi Asia itu.