Anda mungkin pernah mendengar istilah "skema Ponzi" atau "skema piramida". Yang disebutkan belakangan sebenarnya merupakan "turunan" dari skema Ponzi. Anda juga mungkin tidak asing dengan istilah "Multi-Level Marketing" atau MLM. Tetapi Anda sangat mungkin tidak mengenal istilah baru ini: RGM (Refer & Get Money). Apa sih sebenarnya ketiga istilah tersebut? Mari kita bahas Bersama.
Skema Ponzi (Ponzi Scheme)
Skema model ini diberi nama sesuai dengan nama "penciptanya", yaitu Charles Ponzi. Ponzi lahir di Italia pada tanggal 3 Maret 1882 dengan nama Carlo Ponzi. Ia juga memiliki nama alias, di antaranya Charles Ponci, Carlo dan Charles P. Bianchi. "Penerusnya" cukup banyak di Indonesia. Cara mengenalinya cukup mudah: mereka biasa menawarkan keuntungan yang "bombastis", meminta Anda merekrut nasabah dan tentu tidak terdaftar di OJK atau Bappebti.
Charles Ponzi alias Charles Bianchi alias Carlo Ponzi alias Carlo ketika difoto pihak kepolisian pasca penyerahan dirinya
Namanya mulai terkenal di awal era 1920-an setelah ia hijrah ke Amerika Serikat, tetapi sialnya ia terkenal karena skema penipuan yang dijalankannya. Kalau sekarang biasa kita kenal dengan nama skema "investasi bodong". Yang ia tawarkan adalah produk filateli yang bernama International Reply Coupon (IRC), yang dikenal juga dengan nama postal reply coupon.
IRC sendiri merupakan kupon yang diterbitkan oleh dinas pos anggota UPU (Universal Postal Union) untuk mempermudah pengiriman perangko balasan ke luar negeri. Kupon tersebut nantinya akan ditukar dengan perangko di kantor pos negara tujuan penerima surat.
Entah bagaimana, Ponzi merasa bisa mencari peluang dari IRC ini. Ia menyampaikan ide bahwa ia bisa mengambil keuntungan dari perbedaan nilai IRC di berbagai negara. Ponzi menjanjikan keuntungan kepada kliennya sebesar 50% dalam 45 hari. Itu sama dengan 100% dalam 90 hari.
Pada kenyataannya bisnis yang ia tawarkan tidak berjalan seperti yang ia presentasikan kepada para kliennya, padahal modal sudah terpakai dan ia harus merealisasikan janjinya. Akhirnya ia menemukan ide untuk membayar klien-kliennya dengan siasat "gali lobang-tutup lobang".
Dalam siasatnya tersebut ia membayar keuntungan kliennya dengan modal yang diperolehnya dari klien lain. Polanya, ia membayar investor A dengan uang yang ia peroleh dari investor B yang bergabung setelah investor A. Ia terus melakukan itu sambil mencari cara agar uang para investornya bisa ia kembangkan dan mengembalikan semua "pinjaman" modal tersebut.
Skema pembayaran inilah yang kemudian disebut dengan "skema Ponzi". Dalam istilah lain biasa juga disebut "money game".
Skema tersebut menemui kegagalan ketika Ponzi mulai kesulitan merekrut investor baru, yang menyebabkan ia tidak mampu mengembalikan modal para kliennya. Akhirnya para investor menyatakan untuk menarik modal mereka, yang kala itu mencapai 40.000 orang dan dana hingga $15 juta.
Dalam perkembangannya skema ini mengalami modifikasi, misalnya menjadi "skema piramida" yang menjadi modus investasi bodong dewasa ini. Biasanya investor justru diminta untuk mencari investor baru dengan iming-iming sejumlah bonus tertentu bila ia berhasil merekrut investor baru.
Sama seperti yang dialami Ponzi, skema Ponzi gaya baru ini pun menemui kegagalan ketika perekrutan investor baru mengalami kemacetan. Bedanya, Ponzi dulu berusaha mengembalikan modal nasabahnya meskipun akhirnya gagal dan ia menyerahkan diri ke pihak kepolisian lalu dipenjara. Ia bahkan membeli perusahaan makaroni dan wine untuk mencoba mencari keuntungan guna membayar para investornya.
Sementara, pelaku investasi bodong masa kini kebanyakan melarikan diri dan "menghilang" bersama modal para nasabahnya. Mereka tidak "semulia" Ponzi, sang kreator skema investasi bodong.
Multi-Level Marketing (MLM)
Terjemahan bebas untuk MLM adalah pemasaran berjenjang. Jika dilihat sekilas memang kita bisa melihat kemiripan antara skema penghasilan MLM dengan skema piramida money game, terutama jika kita hanya melihat skema pendapatan berdasarkan perekrutan "downline".
Tetapi jangan salah, sebenarnya ada perbedaan yang cukup nyata antara MLM dengan money game.
Pertama, kita bisa melihat dari sisi biaya pendaftaran. Money game alias investasi bodong biasanya menjanjikan bonus dari "investasi" downline Anda. Bisa jadi, misalnya Anda mendapatkan bonus 10% dari jumlah deposit downline Anda. Hal ini tidak akan Anda temui pada bisnis MLM yang asli. Perusahaan tidak akan memberikan bonus kepada Anda dari biaya pendaftaran downline Anda.
Ke dua, dari sisi bonus. MLM yang asli biasanya hanya akan memberikan bonus berdasarkan jumlah omset penjualan produk oleh downline Anda. Sementara kalau money game seperti disebutkan di atas biasanya memberikan bonus berdasarkan perekrutan anggota baru, yang diperoleh dari uang yang disetorkan oleh downline Anda.
Ke tiga, tentu dari sisi produk yang dijual. Pada setiap bisnis MLM yang asli, selalu ada produk yang dijual. Produknya pun selain perusahaannya tentu saja jelas legalitas dan mutunya. Kualitas barang yang dijual bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan ada garansi dari barang yang dijual tersebut, tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan pada money game, tidak ada produk yang dijual. Bahkan memang tidak membutuhkan penjualan produk apa pun karena keuntungan yang Anda dapatkan hanya dari pengembangan jaringan Anda. Kalaupun ada beberapa investasi bodong yang "melibatkan" barang tertentu, biasanya hanya sebagai kedok. Kualitasnya seringkali tidak sebanding dengan harganya yang seringkali terlampau tinggi.
Ke empat, investasi bodong seringkali menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal. Persis seperti yang dilakukan Ponzi di masa lalu. Anda tinggal rekrut, semakin banyak semakin ciamik.
Kalau MLM, meskipun seringkali leader-leadernya terdengar terlalu optimistis dalam setiap seminar (kalau tidak boleh dikatakan lebay), tetap saja perhitungan keuntungan Anda peroleh masih masuk akal karena berdasar kepada berapa banyak produk yang berhasil Anda jual. Bonus yang akan Anda dapatkan pun akan tergantung pada seberapa besar omset jualan jaringan Anda, BUKAN pada berapa banyak orang yang berhasil Anda rekrut. Pada kenyataannya, untuk bisa mencapai level tertentu yang berpenghasilan besar, dibutuhkan kemampuan berjualan yang baik dan itu tidak bisa dikatakan mudah.
Refer & Get Money (RGM)
Yang satu ini jelas bukan skema Ponzi, money game, apalagi investasi bodong. Anda tidak akan menemukan program ini di mana pun kecuali di FOREXimf.com.
Bisa dikatakan RGM ini merupakan suatu terobosan baru dalam dunia per-forex-an. Program ini bisa Anda jadikan alternatif bisnis dalam industri forex. Yang menarik adalah pengetahuan tentang forex bahkan sebenarnya tidak diperlukan dalam menjalankan program ini. Anda cukup mereferensikan teman Anda, selanjutnya biar diurus oleh FOREXimf. Bahkan, berbeda dengan MLM, Anda tak perlu menyetorkan dana sama sekali!
Siapa pun bisa mengikuti program ini. Mahasiswa, pengusaha, profesional seperti perawat kesehatan, penulis, musisi, akuntan, ahli IT, arsitek, dokter, bahkan blogger. Sebutkan saja.
Skema penghasilan dari program ini juga cukup menarik, tetapi tentu tetap berbeda dengan skema Ponzi. Anda memperoleh income dari setiap transaksi yang dibuat oleh orang yang Anda referensikan.
Contoh sederhana, jika Anda mereferensikan A sehingga ia menjadi nasabah FOREXimf.com, maka Anda akan mendapatkan $2 dari tiap lot yang ia transaksikan. Jika ternyata A juga mereferensikan orang lain menjadi nasabah FOREXimf (misalnya B), Anda juga bisa mendapatkan pendapatan sebesar $1 dari tiap lot yang ditransaksikan oleh B.
Ilustrasi skema selengkapnya bisa Anda lihat di gambar berikut ini:
Penjelasannnya:
- Anda akan mendapatkan INCOME dari SETIAP TRANSAKSI NASABAH di masing-masing level referral.
- Anda akan mendapatkan INCOME $2 dari transaksi nasabah Anda.
- Income akan Anda dapatkan sampai referral di LEVEL KE-3.
Pembeda dengan skema Ponzi tentu saja dari bagaimana Anda memperoleh income. Kalau skema Ponzi, Anda akan mendapatkan komisi berdasarkan besarnya modal yang disetor nasabah. Berbeda dengan program RGM ini, di mana Anda hanya akan bisa mendapatkan income jika nasabah referensi Anda melakukan transaksi. Semakin banyak transaksi yang ia lakukan, akan semakin besar pula penghasilan Anda.
Informasi lebih lengkap mengenai program RGM ini bisa Anda dapatkan di sini.
Jadi, setelah tahu apa itu skema Ponzi dan bedanya dengan RGM, mudah-mudahan Anda tidak akan gampang tertipu rayuan investasi bodong.