Berjalan di Jalur Sendiri

BERJALAN DI JALUR SENDIRI

28 November 2014 in Blog - by Eko Trijuni

Apakah Anda pernah meloncat ke dalam jurang hanya karena banyak orang lain melakukan hal yang sama?

Baiklah. Pertanyaan di atas mungkin terlalu ekstrim. Namun coba simak rentetan pertanyaan berikut ini.

  1. Apakah Anda pernah melakukan kegiatan trading bersama-sama dengan sekelompok trader lain?
  2. Apakah Anda selalu mengambil posisi transaksi yang sama dengan yang mereka ambil?
  3. Apakah Anda sering mengubah keputusan Anda hanya karena pendapat mayoritas mengalahkan pendapat analisis Anda?
  4. Apakah Anda sering menahan loss yang besar meskipun trend melibas posisi trading Anda?
  5. Apakah kisah Anda itu berakhir dengan kegagalan?

Kebanyakan trader mungkin akan menjawab "ya" untuk pertanyaan-pertanyaan di atas. Jika itu juga adalah jawaban Anda, maka itu mencerminkan bahwa sebagai seorang trader Anda terlalu berkompromi. Anda terlalu ambil pusing pada pendapat trader lain tentang analisis dan trading plan Anda.

Akibatnya, Anda berkompromi dengan mereka dengan mengikuti pendapat mayoritas dan mengabaikan pendapat analisis Anda sendiri. Anda berpikir bahwa mengikuti mayoritas akan lebih "aman". Kalau pun kemudian ternyata pendapat mayoritas itu salah, paling tidak Anda akan memiliki banyak teman yang bernasib sama.

Pada hakekatnya, sikap seperti itu mencerminkan seorang trader yang tidak berani mengambil resiko. Fakta menunjukkan bahwa hampir semua trader sukses dunia berasal dari "kaum minoritas", dalam artian mereka tidak serta merta mengikuti pendapat mayoritas karena mereka berani berpegang teguh pada pendapat mereka sendiri.

Fakta juga menunjukkan bahwa hanya segelintir trader yang berhasil keluar sebagai juara dari total populasi trader dunia. Mereka tidak mudah berkompromi dengan pendapat mayoritas kecuali jika mereka melihat bahwa pendapat tersebut masuk akal.

Hindarilah berkompromi dengan pendapat mayoritas di kala pendapat tersebut bertentangan dengan pendapat analisis Anda. Tentu saja ada patokan yang harus dimiliki untuk menilai sesuatu pendapat sahih atau tidak, yaitu kaidah-kaidah analisis yang baik dan benar.

Pada umumnya trader berkompromi dengan pendapat mayoritas — selain karena perasaan "aman" jika mengikuti mayoritas  adalah karena kurangnya keberanian mengambil resiko seperti yang telah disampaikan sebelumnya. Penyebab lain adalah karena tidak ingin merasa malu atau dipermalukan jika ternyata analisis yang dilakukan salah dan lantas mengalami kegagalan.

Sadarilah bahwa kegagalan harus diterima. Semua orang pernah gagal. Sudah banyak tokoh bisnis yang berkata bahwa mereka lebih banyak menemui kegagalan daripada mencetak kesuksesan, namun mereka mengambil pelajaran dari kegagalan-kegagalan tersebut dan mencapai sukses dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Trader yang sukses juga belajar dari kegagalan. Mereka berani mengambil resiko dan tidak peduli meskipun mereka akan terlihat buruk di mata trader lain. Namun tetap ada kendali yang harus dipegang dalam hal mengambil resiko ini, yaitu melindungi diri dengan manajemen resiko yang baik.

Pada waktunya nanti Anda akan belajar sampai sejauh mana Anda bisa bertransaksi dengan nyaman dan tahu kapan harus mundur. Anda akan melakukan trading layaknya seorang juara, dengan cara Anda sendiri dan di jalur Anda sendiri.