FOREXimf.com - Izinkan saya memulai tulisan ini dengan mengingatkan bahwa dahulu tidak semua orang bisa melakukan transaksi jual-beli emas. Selain tentunya karena harganya yang tidak murah, caranya pun tidak praktis. Kita harus beli dulu emasnya ke toko emas, butik atau apa pun itu namanya. Tentu saja kita harus menempuh perjalanan yang biasanya tidak singkat, kecuali kalau rumah kalian persis di sebelah toko emas.
Setelah emas terbeli, lalu kita simpan di tempat khusus karena tidak mungkin bisa kita simpan di bawah bantal. Orang-orang yang melakukan transaksi emas dalam jumlah besar pasti setidaknya membutuhkan brankas. Kalaupun disimpan di lemari, misalnya, itu jumlahnya pasti tidak terlalu banyak. Tapi tetap saja butuh tempat penyimpanan khusus, kan? Tidak seperti kunci cadangan pintu rumah yang bisa disimpan di bawah keset atau pot bunga.
Intinya, jual-beli emas zaman dahulu cukup tinggi effort-nya. Padahal keuntungan yang diperoleh – meskipun harga emas cenderung naik dari masa ke masa – tidak bisa cepat dinikmati. Orang biasanya harus menunggu beberapa bulan atau bahkan tahun untuk bisa menikmati keuntungan yang lumayan. Itu karena selisih harga jual dan beli emas cukup lebar, kalau kita melakukan jual-beli dengan pedagang emas.
Lalu datanglah trading emas online. Sekarang, trading emas tidak perlu seribet dulu. Kita cukup punya HP dan koneksi ke internet. Trading emas online sekarang sudah menjadi seperti trend.
Masalah nya satu: lebih banyak yang gagal di trading emas online, dibandingkan dengan yang berhasil.
Oke, cukup basa-basinya. Sekarang kita akan mulai masuk ke inti dan maksud asli saya menulis artikel ini: Strategi Trading Emas simpel, tapi powerful, dan bisa dipraktekkan oleh siapa saja baik trader pemula maupun yang berpengalaman.
Jadi, Bagaimana Caranya?
Sebenarnya ada banyak teknik dan strategi trading yang bisa diterapkan untuk emas. Tapi seperti yang saya janjikan, saya akan memberikan strategi yang mudah dipahami dan diterapkan. Ketika saya bilang “mudah diterapkan”, tentu tidak mengabaikan faktor profitabilitas ya.
Strategi yang akan saya paparkan di sini menggunakan indikator sederhana juga, yaitu moving average. Tapi akan saya bagi menjadi dua teknik, yaitu single time frame dan multiple time frame. Kedua teknik memiliki keunggulan masing-masing, jadi kalian tinggal pilih mau pakai teknik yang mana.
Sekali lagi, teknik dan strategi ada banyak dan semuanya punya keunggulan dan kekurangan. Yang perlu kita lakukan adalah mempelajari, memilih dan kemudian menerapkan teknik dan strategi yang cocok untuk kita. Cocok dari sisi karakter kita sebagai trader, juga cocok dengan modal kita.
Apa Itu Moving Average?
Moving Average (biasa disingkat MA) pada dasarnya adalah indikator yang memberikan petunjuk kepada kita: trend apa yang sedang berlangsung saat ini? Itulah mengapa indikator ini dikategorikan ke dalam trend following indicator.
Indikator ini adalah indikator teknikal yang cukup populer di kalangan para trader. Hampir semua trader – pemula maupun berpengalaman – mengenal atau mempergunakan indikator ini. Mungkin salah satu penyebab kepopuleran indikator ini adalah karena bentuknya yang simpel, mudah dibaca dan diinterpretasikan.
Seperti yang saya sebutkan tadi, indikator ini bisa memberikan petunjuk arah trend yang sedang berlangsung. Caranya mudah sekali: kita tinggal lihat kemiringan kurva indikatornya, naik atau turun?
Kalau naik, artinya indikator itu memberikan informasi bahwa trend saat itu sedang naik. Sebaliknya kalau turun, ya pastinya menggambarkan kondisi market yang sedang dalam keadaan downtrend alias trend turun. Mudah, kan?
Di atas adalah contoh chart dengan indikator moving average. Perhatikan bahwa mayoritas harga bergerak di atas garis moving average dan indikatornya juga cenderung bergerak naik. Ini berarti trend yang berlangsung saat itu adalah uptrend.
Ketika harga baru mulai tembus ke atas moving average, itu biasanya dijadikan indikasi awal harga akan bergerak naik (rally). Terlihat kemudian harga betul-betul bergerak naik.
Perhatikan juga bahwa tiap kali terjadi koreksi dan harga tidak tembus ke bawah moving average, harga akan rebound (memantul kembali). Artinya apa?
Artinya: tiap kali harga menyentuh moving average, kita bisa siap-siap action. Kalau trend-nya uptrend, maka area moving average itu adalah area buy. Sebaliknya kalau trend-nya downtrend, artinya area moving average itu adalah area sell.
Di contoh di atas, kebetulan trend-nya adalah up. Jadi bisa kita lihat bahwa tiap kali harga menyentuh moving average dan tidak tembus, harga kembali bergerak naik.
Nah, sekarang perhatikan juga bahwa di ujung chart kita bisa melihat harga mulai tembus ke bawah moving average. Di sini kita perlu berhati-hati, karena ini bisa jadi tanda awal harga akan bergerak turun. Kalau ternyata nanti betul harga bergerak turun, kita tinggal cari peluang sell.
Caranya? Ya gampang saja, tinggal tunggu harga menyentuh moving average lagi, lalu sell. Tapi ingat ya, arah moving average-nya harus turun.
Pengembangan Teknik Analisis
Tadi saya tulis, bahwa tiap kali harga menyentuh moving average, asalkan arah moving average-nya jelas (naik atau turun) kita tinggal action buy atau sell, sesuai dengan trend yang berlangsung.
Tapi ada satu masalah: apakah cukup hanya menyentuh saja bisa langsung buy atau sell? Atau ada kondisi lain yang juga harus terpenuhi?
Sebenarnya memang bisa, kita langsung buy atau sell tiap kali harga menyentuh moving average asal trend-nya terlihat jelas. Tapi sebagian besar trader menginginkan konfirmasi bahwa memang sudah saatnya buy atau sell.
Maka kemudian berkembanglah kombinasi moving average sebagai indikator trend, dengan indikator lain seperti dari jenis oscillator, misalnya stochastic oscillator. Kombinasi seperti ini biasa disebut “sistem trading”.
Contoh tampilannya seperti ini:
Jadi, konfirmasi sinyal buy bisa diperoleh dari stochastic oscillator. Perhatikan bagaimana sinyal buy yang muncul saat harga menyentuh atau mendekati area moving average. Di contoh di atas, ada dua sinyal buy yang terkonfirmasi. Di kesempatan selanjutnya saat harga kembali mendekati moving average, tidak terlihat ada konfirmasi sinyal buy dari stochastic, jadi tidak disarankan buka posisi buy.
Ingat ya, ini contoh saat trend-nya naik, jadi yang dicari memang sinyal buy saja. Kalau trend-nya turun, yang dicari sinyal sell.
Memangnya sinyal buy atau sell dari stochastic itu yang seperti apa sih? Untuk mengenal indikator stochastic oscillator lebih jauh, silakan kunjungi link ini.
Kesimpulan
Trading emas semakin mudah karena bisa dilakukan secara online. Kita tinggal pencet-pencet tombol di laptop atau smartphone kita. Untuk bisa mencari peluangnya pun tidak perlu analisis yang terlalu canggih. Analisis yang sederhana pun bisa dipakai untuk mencari cuan dari pergerakan harga emas dunia.
Tapi jangan lupa, teknik analisis atau sistem trading hanya bisa berhasil kalau kita padukan dengan manajemen modal dan manajemen risiko yang baik. Kalau kita trading serampangan dan sembarangan, tanpa memperhitungkan kekuatan modal dan faktor risiko, biasanya ujungnya boncos.
Di kesempatan lain kita akan mencoba mengembangkan lagi sistem trading yang baru kita bahas ini.
Sampai jumpa. Selamat mencoba.