FOREXimf.com - Oke, guys, sudah pada tahu kan kalau emas itu udah jadi komoditi favorit manusia dari jaman baheula? Pastinya tahu dong, bahkan sampai sekarang pun dengan beragamnya jenis transaksi emas, katakanlah trading emas berjangka, emas tetap jadi favorit manusia sedunia. Tapi pernah kepikiran nggak, kenapa sih emas jadi se-spesial itu?
Jaman Dulu: Emas, Si Raja!
Nah, kisah emas ini udah dimulai dari zaman purba. Manusia jaman dulu udah ngerti kalau emas itu barang berharga. Kenapa? Karena emas itu tahan lama, tidak gampang rusak, dan punya kilauan yang bikin orang terpesona. Coba bayangkan, emas bisa bertahan ribuan tahun tanpa berubah bentuk!
Di zaman Mesir Kuno, emas sudah dipakai buat perhiasan, patung, dan bahkan dekorasi di makam. Tak jarang pyramid-piramid di Mesir menyimpan banyak benda atau perhiasan yang terbuat dari emas. Kalau kamu pernah nonton film Indiana Jones, atau Tomb Raider, sering tuh ada pemburu harta karun yang menjelajah peninggalan-peninggalan bersejarah untuk mencari emas.
Singkat cerita, emas sudah jadi bagian penting dalam sejarah manusia.
Dari Emas Batangan ke Emas Berjangka
Nah, seiring berjalannya waktu, perdagangan emas makin berkembang. Muncullah ide buat memperdagangkan emas dengan cara yang lebih modern: trading emas berjangka.
Trading emas berjangka pertama kali muncul di Chicago Board of Trade (CBOT) di Amerika Serikat pada tahun 1864. Bayangin, sudah lama banget! Di saat VOC masih berkuasa di Nusantara, orang-orang di Amerika sudah berinovasi melakukan transaksi emas berjangka.
Di Indonesia sendiri, perdagangan emas berjangka resmi diluncurkan pada tahun 2001 di Jakarta Futures Exchange (JFX) atau Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).
Bursa Berjangka Jakarta sendiri adalah bursa berjangka pertama di Indonesia. Resmi berdiri tanggal 19 Agustus 1999 dengan cita-cita menjadi fasilitator untuk penyelenggaraan perdagangan kontrak berjangka melalui sistem perdagangan elektronik.
Sekitar 10 (sepuluh) tahun kemudian, berdiri juga satu bursa berjangka lain yang bernama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), atau disebut juga Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) dalam bahasa Indonesia.
Ada beberapa produk emas berjangka dari kedua bursa tersebut, baik Bursa Berjangka Jakarta maupun Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, dan bisa ditransaksikan melalui platform trading JaFets NOW (dari BBJ) dan GoFX (dari BKDI) dengan sistem mekanisme perdagangan multilateral.
Selain itu ada juga kontrak emas dalam sistem mekanisme transaksi bilateral (SPA/Sistem Perdagangan Alternatif), tetapi tidak disebut sebagai kontrak berjangka, melainkan kontrak gulir.
Kita tidak akan membahas perbedaan mekanisme perdagangan bilateral dan multilateral. Untuk sementara itu biar menjadi konsumsi dan kompetensi para pelaku industri perdagangan berjangka saja dulu, misalnya pialang berjangka, pedagang berjangka, atau penasihat berjangka.
Intinya adalah, transaksi kontrak emas berjangka (multilateral) maupun gulir (bilateral) sama-sama memiliki benefit dan kelebihan dibanding dengan transaksi emas tradisional.
Sebenarnya orang sekarang sudah mulai mengenal cara transaksi emas yang baru ini, dengan istilah yang jauh lebih bersahabat dengan telinga orang awam, yaitu: TRADING EMAS ONLINE.
Nah, sekarang sudah mulai terasa akrab kan?
Apa Saja Perbedaannya Dengan Trading Emas Tradisional?
Berikut adalah perbedaan utama antara trading emas online dan trading emas tradisional/konvensional:
- Leverage
Trading emas online memungkinkan penggunaan leverage. Kamu bisa bertransaksi emas yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil. Ini meningkatkan potensi keuntungan, tapi awas, bisa juga meningkatkan risiko kerugian.
Kalau trading emas tradisional, jelas tidak ada leverage. Kamu harus membayar penuh harga emas fisik yang dibeli.
- Biaya
Biaya transaksi trading online pada umumnya sih jauh lebih rendah dibandingkan dengan membeli emas fisik. Yang perlu kamu pikirin hanya bayar komisi untuk brokernya dan modal per transaksinya.
Kalau trading emas tradisional, kebayang dong kamu harus mikirin juga biaya penyimpanan, asuransi, dan biaya-biaya lainnnya.
- Risiko
Nah, ini yang tidak banyak disadari orang. Risiko di trading online itu sebenarnya lebih tinggi karena ada leverage yang digunakan tadi. Kalau harga pasar bergerak melawan transaksi kamu, kerugian bisa terjadi, bahkan dalam waktu yang singkat karena harga emas di dunia perdagangan berjangka itu geraknya luar biasa kencang, apalagi kalau ada berita atau data ekonomi yang membuat harga semakin heboh.
Kalau di trading emas tradisional memang risiko lebih rendah karena tidak ada leverage. Tapi peluang keuntungannya juga jauh lebih rendah daripada trading online. Well, high risk-high gain kan?
- Waktu Transaksi
Nah, ini yang menarik. Kalau kamu trading emas online, kamu bisa membuka dan menutup posisi kapan saja selama jam perdagangan, dan itu bisa berlangsung 24 jam sehari dari Senin sampai Jumat.
Kalau trading konvensional, kamu hanya bisa jual beli ke toko emasnya. Perlu waktu yang cukup lama dan biasanya tokonya tidak buka 24 jam kan?
- Bisa Dari Mana Saja
Namanya juga online. Selama ada internet, kamu bisa melakukan transaksi dari manapun yang kamu mau. Di rumah, di desa, di kota, atau sambal bersantai di pantai.
Trading konvensional? Jelas tidak bisa dong. Kalau kamu mau jual beli emas ya di toko emas atau galeri, misalnya galeri ANTAM.
Memang sekarang bisa beli emas secara online, misalnya di beberapa platform marketplace online. Tapi kamu tidak akan bisa menemukan kelebihan-kelebihan lain seperti yang sudah disebutkan di atas.
Tips Pilih Pialang
Nah, buat kamu yang tertarik trading emas berjangka, jangan langsung lompat ke mana-mana. Make sure kamu tidak salah pilih. Pilihlah pialang berjangka yang terpercaya dan profesional!
Ini beberapa hal yang harus kamu cek dari pialang alias broker:
- Lisensi dan Regulasi
Pastikan pialang berjangka tersebut punya lisensi dan diawasi oleh regulator yang kredibel, kayak Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
Ingat ya, tidak cukup hanya terdaftar. Karena bisa saja dia memang terdaftar sebagai sebuah perusahaan, tapi belum tentu punya izin untuk jadi broker lho! Kalau di Indonesia, kamu bisa cek apakah sebuah perusahaan itu terdaftar dan teregulasi sebagai broker atau tidak. Bisa kamu cek di website resmi Bappebti.
- Reputasi
Cek review dan testimoni dari pengguna lain. Cari tahu reputasi pialang tersebut di dunia trading. Beneran bertanggung jawab, kredibel, amanah, atau justru pernah bermasalah? Internet bisa jadi tempat yang cocok untuk cari informasi semacam itu.
- Platform Trading
Platform trading itu semacam program yang nantinya bakal kamu pakai untuk trading. Bahasa sekarang: aplikasi. Pastikan platform trading yang disediakan user-friendly dan mudah dipahami. Kalau ribet, atau cuma aplikasi ala-ala, mending jangan deh. Dari situ saja sudah kelihatan bahwa brokernya nggak niat.
Ingat ya guys! Trading emas itu bukan main-main. Kamu harus belajar, analisis pasar, dan punya strategi yang matang. Jangan terburu-buru, dan jangan lupa terus belajar!
Semoga informasi ini bermanfaat dan kasih kamu gambaran tentang trading emas berjangka. Selamat trading! 😉