FOREXimf.com - Kamu datang ke tulisan ini pasti lagi kepo kan dengan news forex hari ini? Apalagi dengan adanya kebijakan kontroversial dari orang nomor satu di Amerika Serikat sana, Donald Trump. Kok bisa sih, kebijakan negara ‘orang’ memengaruhi kondisi ekonomi negara lain dan berdampak pada pergerakan pasar pada skala global?
Dalam dunia trading forex, bukan hal yang mengejutkan bahwa segala bentuk kebijakan ekonomi para negara besar bakal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan mata uang. Nyatanya, kebijakan Donald Trump yang membangkitkan isu mengenai tarif impor dapat memberikan tamparan keras ke beberapa sektor ekonomi negara lain.
Kali ini, banyak negara mengalami kenaikan tarif impor yang menggila, termasuk negara ‘rival’ Amerika; Tiongkok yang mendapatkan tarif lebih tinggi dari sebelumnya. Naasnya, kebijakan ini tak hanya memberikan dampak sepele bagi Indonesia, hal ini malah mendorong adanya pelemahan rupiah.
Lalu, sebenarnya apa yang sedang terjadi? Apa dampak konkretnya terhadap pasar global dan ekonomi Indonesia? Lalu, poin penting yang harus diambil oleh trader apa sih? Apakah hal ini akan membuat pasar forex lesu dan tidak seksi lagi?
Apa Itu Tarif Trump?
Sebenarnya, Tarif Trump bukanlah suatu hal baru, merupakan istilah yang merujuk pada kebijakan perdagangan proteksionis yang dicanangkan oleh Donald Trump. Tujuan utamanya adalah melindungi industri dalam negeri AS dan turunannya, yang menurut Trump kebijakan sebelumnya tidak adil bagi pemerintah AS.
Terbaru, Tarif Trump membidik produk-produk asal Tiongkok dengan kenaikan yang sangat mencekik, bahkan mencapai 100% jikalau kita menarik ke belakang dengan tarif yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sayangnya, klaim Trump yang ingin melindungi industri AS ini memiliki efek samping yang cukup memicu kecemasan akan pecahnya kembali perang dagang antara dua pemain besar ekonomi dunia.
Pada tahun 2025 ini, Trump kembali menghidupkan kembali kebijakan tarifnya, yang mana jauh lebih agresif. Selain menaikkan tarif terhadap produk Tiongkok, AS juga mengultimatum negara-negara lain terkait ketidakseimbangan perdagangan yang mana bertujuan untuk memaksa perusahaan manufaktur kembali ke AS, walaupun hal ini tak urung bisa memantik adanya inflasi dan reaksi balasan dari negara lain.
Dampaknya Secara Global
Kebijakan tarif ini tidak bisa dianggap secara naif, bukan hanya memengaruhi dua negara yang terlibat langsung, lho. Malah, kalau mau kita tarik korelasinya, bakal ada efek kupu-kupu yang justru menimbulkan ketegangan ekonomi global. Tak ayal, kegiatan ekonomi global bisa dalam mode siaga, berjalan dengan kehati-hatian dan berdampak pada lesunya aktivitas ekonomi.
Beberapa dampak global yang muncul akibat dari Tarif Trump ini bisa kamu dapatkan dari poin-poin di bawah ini:
- Ketidakpastian pasar makin keruh; investor bakal beranggapan bahwa kejadian ini menjadi titik nadir yang mana mereka akan berusaha mengambil keputusan yang memberikan risiko lebih kecil dan beralih ke safe haven seperti emas ataupun mata uang unggulan seperti USD atau CHF.
- Volatilitas di pasar forex; USD, CNY, dan mata uang lain yang terkait dengan perdagangan internasional akan mengalami fluktuasi besar seiring dengan ketidakpastian ekonomi yang masih berlangsung.
- Gangguan pasokan dan logistik global; bukan informasi baru bahwa banyak industri yang mengekspor komponen ke Tiongkok untuk tahap perakitan, untuk kemudian diekspor ke negara lain. Tentu dengan kebijakan baru Tarif Trump ini membuat jalur tersebut terasa lebih mahal dan tidak efisien.
- Adanya potensi perlambatan ekonomi dunia; OECD bahkan beranggapan bahwa pertumbuhan global mulai terjangkiti penyakit akibat adanya ketegangan dagang seperti ini, membuat proyeksi pertumbuhan global pun menjadi turun.
Dampaknya di Indonesia
Indonesia adalah negara besar–katanya. Pernyataan tersebut ada benarnya jikalau kita merespons terkait dengan besaran wilayah Indonesia dibandingkan dengara lain ataupun juga dengan jumlah penduduknya. Namun sayangnya, hal tersebut tidak justru membuat kita imun terhadap suasana ketegangan ekonomi global.
Walaupun Indonesia bukanlah target utama dari kebijakan Tarif Trump, namun tetap saja Indonesia terkena getahnya secara tidak langsung. Beberapa dampak yang seakan di depan mata pun bisa kita rasakan:
- Lesunya kegiatan ekspor; jikalau permintaan global menurun, maka gak dapat dihindari aktivitas ekspor Indonesia juga ikut melandai. Kemungkin besar, skenario yang masuk akal dari hal ini adalah negara lain lebih berusaha untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan upaya dan daya mereka, tanpa harus bergantung dengan negara lain.
- Fluktuasi nilai tukar rupiah; hal ini adalah sebuah keniscayaan, gak hanya terhadap dolar AS saja, namun bisa berdampak ke nilai tukar negara lainnya akibat sentimen negatif global.
- Investasi asing berpikir dua kali untuk melirik Indonesia; di tengah ketidakpastian pergerakan ekonomi global, investor akan menahan dana dan cenderung menyimpan modal mereka di negara yang dianggap lebih stabil yang mana untuk saat ini, Indonesia memiliki ketidakstabilan politik yang tentu akan memengaruhi regulasi ekonomi dan politik yang ada. Investor tidak ingin mengambil risiko dua kali untuk hal yang satu ini.
Lalu, Apa yang Harus Dilakukan?
Situasi ini memang tidak mudah, namun jikalau kamu terlalu khawatir dalam mengambil langkah ke depannya, kamu bisa saja kehilangan kesempatan lainnya yang muncul dari sentimen negatif ini. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai trader untuk tetap bertahan dan melaju lebih jauh lagi:
1. Pantau Berita Terbaru Secara Aktif
Kamu harus bisa meluangkan waktu untuk sekadar membaca berita terkini yang terjadi, khususnya yang berhubungan dengan dunia forex. Kebijakan global seperti Tarif Trump ini bisa langsung berdampak ke banyak hal; nilai tukar pasangan mata uang, suku bungan, harga komoditas. Gunakan sumber terpercaya untuk memantau kondisi pasar, ya.
2. Diversifikasi Portofolio dan Aset
Sebuah terminologi umum untuk tidak meletakkan semua telur dalam satu keranjang, kamu harus melakukan diversifikasi aset. Sebagai contoh, kamu bisa membeli aset high risk & high return, namun tetap menyisihkan sebagian dari simpananmu ke dalam safe haven. Hal ini memastikan bahwa kestabilan finansialmu terjaga.
3. Manfaatkan Teknologi dan Data
Gunakan tools seperti kalender ekonomi, analisa teknikal, dan indikator fundamental untuk menyusun strategi yang tepat guna, pastikan bahwa kamu tidak mengambil keputusan tanpa dasar yang kuat guna menghindari risiko yang tidak diperlukan.
4. Waspada dengan Sentimen Global
Adanya sentimen sensitif politik jangan sampai membuatmu terbuai, tidak waspada dengan pergerakan pasar yang ada. Nyatanya, analisis fundamental diperlukan karena angka yang berada di pasar juga merupakan output dari pergerakan ekonomi, politik, ataupun sosial global. Sentimen ini kadang membuat para trader melakukan panic selling yang membuat grafik berbagai pasar aset begitu fluktuatif.
Trading Forex Lebih Mudah!
Kesimpulan
News forex hari ini memang bukanlah angin segar, namun bukan berarti kita tak bisa bersikap oportunis atasnya. Boleh jikalau kamu dalam mode siaga, namun tetap awas dengan pergerakan pasar dan aktif membangun strategi untuk dapat mencapai kestabilan ekonomi.
Indonesia bisa saja optimis bisa mencari celah untuk maju, menarik lebih banyak investor dengan kebijakan yang lebih oke. Begitu pula kamu, bisa ikut aktif menyuarakan opinimu terkait dengan pasar global ataupun aktif memantau berita yang ada.
Jangan lupa untuk mengakses blog FOREXimf untuk mendapatkan informasi terkait forex. Tetap optimis, tetap oportunis, sukses dan sehat selalu untuk kita semua!